37 : Berhasil Menemukanmu

341 45 14
                                    

⚠️Warning⚠️
Contain Mature Content

💕💕💕


Ryujin merasa cemas setelah mendengar cerita Yeji bahwa Hyunjin menghilang setelah Tuan Hwang menceritakannya soal ibu kandungnya. Hyunjin sangat sensitif soal ibunya. Hal yang disampaikan oleh Tuan Hwang pastilah begitu mengejutkannya sampai-sampai ia menghilang tanpa jejak.

"Aku akan berusaha menemukannya," ujar Ryujin sebelum mengakhiri percakapan teleponnya dengan Yeji

Ryujin menghela napas panjang. Kemana ia harus mencari Hyunjin sekarang?

Ryujin sadar bahwa ia tidak tahu apa-apa soal Hyunjin. Bahkan hal sepele seperti warna favoritenya saja, Ryujin tidak tahu.

Ryujin hanya tahu sisi buruk dari seorang Hwang Hyunjin, salah satunya pergi ke klub malam untuk melupakan masalahnya.

Mungkinkah sekarang ia sedang berada di klub malam? Tapi dimana? Ada banyak sekali klub malam di Seoul dan Ryujin tidak pernah mengunjungi salah satunya.

Lelah menerka-nerka, Ryujin memutuskan untuk mencoba menghubungi Hyunjin. Siapa tahu saja laki-laki itu mau mengangkat panggilan teleponnya.

Baru saja Ryujin hendak menekan ikon gagang telepon pada kontak Hyunjin, laki-laki itu sudah menghubunginya lebih dulu. Cepat-cepat ia menerimanya sebelum Hyunjin berubah pikiran dan memutuskan panggilannya.

"Shin Ryujin! Aku nggak nyangka kamu menjawab teleponku!" seru Hyunjin di seberang telepon. Suara musik DJ yang melatarbelakangi suaranya membuat asumsi Ryujin benar bahwa ia sedang berada di sebuah klub malam.

"Dimana - "

"Kenapa kamu mau tau? Bukannya kamu udah nggak mau peduli lagi sama aku? Hubungan kita kan sudah berakhir. Kamu bahkan menolakku di saat aku mulai...hah...mencoba untuk bersandar pada seseorang..."

Nada putus asa Hyunjin entah kenapa membuat dada Ryujin terasa sesak. Ia seperti orang jahat yang sudah membuat hidup seseorang hancur. Padahal Ryujin sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti hati Hyunjin. Waktu itu, Hyunjin juga terlihat baik-baik saja dan bisa menerima keputusannya.

Ryujin akui ia memang kurang peka terhadap perasaan orang lain, dan Hyunjin adalah orang yang pandai menyembunyikan perasaannya.

Sepertinya Ryujin sudah salah sangka selama ini. Bukan Hyunjin yang menyakiti perasaannya, melainkan dirinya yang menyakiti perasaan Hyunjin karena tidak bisa memahaminya dan selalu berburuk sangka.

"Hyunjin, aku -"

"Hah...kenapa juga aku menghubungimu? Padahal aku sedang menghindari semua orang, tapi aku malah meneleponmu dalam keadaan mabuk seperti ini. Sepertinya aku mulai gila..."

Lagi-lagi ucapan Ryujin terpotong karena Hyunjin selalu menyelanya setiap kali ia mulai berbicara.

"Tunggu. Dengerin aku dulu. Kamu ada dimana sekarang? Biar aku datang ke sana." Tidak ada jawaban dari Hyunjin. Yang bisa Ryujin dengar hanyalah suara musik dan teriakan DJ di tempat Hyunjin berada saat ini.

"Hwang Hyun - "

Klik!

Panggilan diputus secara sepihak. Ryujin mulai kesal karena Hyunjin mengakhiri panggilannya tanpa memberitahu keberadaannya. Ryujin mencoba untuk menghubungi Hyunjin lagi, namun sayangnya kini ponselnya telah dinonaktifkan.

Saat menunggu jawaban Hyunjin tadi, Ryujin sekilas mendengar sang DJ meneriakkan Pulau Jeju. Mungkinkah Hyunjin berada di sana sekarang? Villa Haru, mungkin?

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang