21 : Haru Villa

329 42 8
                                    

Ryujin menganga lebar menatap bangunan villa yang ada di hadapannya. Apa Yeji tidak salah memilih penginapan? Kenapa ia menyewa sebuah villa yang harga semalamnya bisa mencapai satu juta won?

Kini Ryujin penasaran dengan latar belakang Yeji dan status sosialnya. Tidak mungkin perempuan itu berasal dari keluarga menengah kebawah sepertinya. Sudah pasti keluarganya sangat kaya. Ia memiliki unit di apartemen elit dan membayar harga sewa villa dengan black card – kartu yang hanya dimiliki oleh orang-orang kalangan atas.

Villa Haru – villa yang akan mereka tempati itu merupakan salah satu bisnis yang dimiliki oleh Haru Group, sekaligus villa paling mewah yang ada di Pulau Jeju. Orang-orang dari kalangan atas biasa menginap di villa itu ketika mereka sedang berlibur atau melakukan perjalanan dinas ke Pulau Jeju. Ryujin yang hanya karyawan biasa cukup beruntung dapat menginap di tempat semewah itu.

"Kakak yakin kita menginap di sini?" tanya Ryujin setelah Yeji selesai melakukan pembayaran dan mendapatkan kunci villanya.

"Iya. Ayo kita lihat villanya seperti apa."

Seorang karyawan telah berdiri di dekat mereka dan siap mengantar menuju villa mereka. Selain karyawan itu, ada seorang petugas lain yang siap membawakan barang bawaan mereka. Ryujin merasa sedikit tidak enak, atau lebih tepatnya tidak biasa diperlakukan seperti itu. Dengan berat hati ia menyerahkan seluruh barang bawaannya pada petugas itu untuk langsung dibawa ke villanya.

Tempat itu lebih luas dari perkiraan Ryujin. Ia harus berjalan cukup jauh untuk sampai di villanya. Dari kejauhan, Ryujin dapat melihat ombak bergulung tinggi menuju daratan lalu pecah ketika menghantam batu pemecah ombak. Sudah lama sekali Ryujin tidak melihat lautan. Ia harus ke sana nanti.

Ryujin dan Yeji telah sampai di depan villa mereka. Karyawan yang ikut bersama mereka tadi mengambil alih kartu masuk villa dari tangan Yeji lalu menempelkannya pada layar hitam di bawah gagang pintu. Tak butuh waktu lama pintu itu sudah terbuka dan mereka bisa masuk ke dalam sana.

Pemandangan yang Ryujin lihat pertama kali adalah ruang tamu dengan gordennya yang terbuka lebar. Cahaya matahari masuk menyinari ruangan itu sehingga membuatnya terasa hangat. Ryujin berjalan ke arah pintu yang terhubung dengan balkon. Betapa beruntungnya Ryujin bisa mendapatkan villa yang memiliki pemandangan sebagus ini. Ia bisa melihat laut dengan sangat jelas. Benar-benar menakjubkan...

"Selamat berlibur di villa kami," ucap karyawan dan petugas yang membawa tas mereka secara bersamaan sambil membungkuk singkat ke arah Ryujin dan Yeji. Kedua perempuan itu tersenyum simpul sebelum menutup pintu villa mereka.

"Ini benar-benar luar biasa! Nggak heran kalau villa ini jadi nomor satu di Jeju," seru Ryujin. Tak habis-habisnya ia berdecak kagum memandangi setiap sudut dari tempat itu. Rasanya seperti mimpi bisa menghabiskan liburan di tempat sebagus itu.

"Syukurlah kalau kamu suka. Ayo kita mulai beres-beres. Aku mau mengajakmu ke pantai sore ini untuk melihat sunset," sahut Yeji. Ryujin mengangguk penuh semangat. Ia sudah tidak sabar menginjakkan kakinya di atas pasir putih pantai.

💕💕💕

Sayang sekali Yeji tidak bisa menemani Ryujin sampai minggu depan. Ia harus kembali ke Seoul sekarang dan bekerja diesok hari. Ryujin tidak ingin menahannya karena ia mau Yeji segera menjadi pegawai tetap. Kebersamaan mereka selama dua hari itu tidak akan pernah Ryujin lupakan.

"Nanti kita liburan bersama lagi kapan-kapan," ujar Yeji pada Ryujin yang sedari tadi masih betah menatapnya meringkas barang-barangnya. Ryujin menganggukkan kepalanya sebagai jawaban atas pernyataan Yeji.

Yeji telah selesai berkemas. Kini tiba saatnya untuk pergi dari tempat itu. Ryujin mengantar Yeji sampai ke lobby villa. Sebelumnya Yeji sudah melarang Ryujin untuk mengantarnya sampai ke bandara. Ia tidak mau Ryujin kembali seorang diri ke villa. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Ryujin dalam perjalanan pulangnya? Yeji tidak ingin hal itu terjadi.

Love ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang