9. khitbah

165 8 0
                                    

Banyak hal yang sudah dirimu rencanakan namun takdir yang Allah berikan jauh lebih baik daripada rencanamu


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini adalah malam dimana Izza akan di khitbah oleh Azam di pesantren Bariq Al-jannah

"Bunda Izza nggak suka pakek gamis lebih mirip kayak ibu ibu arisan". Kesal Izza yang melihat seluruh badannya pada cermin

"Kamu akan jadi istrinya Gus Izza, kamu harus biasakan memakai gamis".

"Tapi Izza cintanya sama Reyhan bukan om haji". Batin Izza

"Izza udah siap?". Tanya Zaid yang mendekat pada putrinya sedangkan Zidan sudah menunggunya di mobil

"Belum bah tapi mau gimana lagi". Jawab Izza malas

Sarah dan Zaid pun menggeleng kan kepalanya melihat putrinya yang selalu jujur

"Ayo kita berangkat udah ditungggu Kaka Zidan di mobil". Ajak Zaid

Mereka pun berjalan ke arah mobil. Zaid duduk di sebelah Azam sedangkan Sarah dan Izza duduk di belakang

"Adek kakak cantik buanget pakek gamis".

"Biasa aja Kak". Jawab Izza malas

"Izza lebih nyaman pakai atasan dan bawahan". Tambahnya pasrah

Zidan hanya menarik nafas beratnya melihat tingkah adiknya yang aneh

******

Dimasjid Bariq Al-jannah sudah penuh dengan banyak orang karena Azam akan mengkhitbah Izza di masjid itu

"Apakah Gus Azam siap untuk menjadi istrinya ning Izza dan akan selalu membimbingnya?". Tanya ustadz Umar

Ahmad Umar al-Faruq ustadz yang mengajar di pondok pesantren Bariq Al-jannah.beliau sudah di percayai oleh kyai Hamzah dan nyai Maryam

"Insyaallah saya siap". Jawab Azam mantap

"Ning Izza apakah ada permintaan sebelum anda akan di khitbah". Tanya ustadz Umar

"Izza hanya ingin dibacakan surah Ar-Rahman saat acara pernikahan".jawab Izza agak ragu

"Saya akan memenuhinya jika saya mampu dan jika Allah menghendaki saya untuk melakukan yang lebih maka saya akan melakukannya".sanggah Azam

My little light [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang