My little light [ End ]

42. Baby boy

بسم الله الرحمن الرحيم

Apapun yang terjadi jangan pernah membenci Allah atas semua takdir yang Allah berikan,karena takdir yang Allah berikan adalah takdir terbaik dan Allah hanya ingin melihat dirimu kuat bukan lemah
.....

Atharazka nizama Al bizar
by Endang Siti sarisih

Izza yang sedang menunggu Azam untuk menjemputnya setelah pulang sekolah melihat ada orang yang duduk di jalan raya

Ada perasaan takut dalam hati Izza namun entah mengapa ia ingin sekali menolong pria itu

"Ini". ujar Izza yang menyodorkan roti terakhirnya

Pria itu mendongakkan kepalanya dan masih terdiam. "Gak papa ambil aja aku udah kenyang kok".

Pria itu mengambil roti milik Izza lalu Izza membalikkan badannya. Pria itu adalah Reza. "Sepi, kesempatan yang bagus untuk membunuhnya".  batin Reza

Reza mengambil pisau yang sengaja ia siapkan. "Tunggu sebentar yha aku mau beliin kamu air". sahut Izza membuat gerakan Reza berhenti lalu menyembunyikan pisaunya

"Tunggu disini bentar aku beliin air buat kamu".ujar Izza yang pergi ke penjual minuman

"Lo baik tapi nyawa harus di bayar dengan nyawa, gue bakal buat Azam merasakan apa yang gue rasakan".

****

"Za". panggil Azam yang memegang puunggung Izza hingga membuat gadis itu kaget

"Kamu cari apa?".

"Tadi aku liat ada bapak bapak belum makan, terus aku kasih roti tadi mau aku kasih air juga tapi dia udah pergi duluan".

Bukannya senang tapi Azam justru merasa takut, ia tidak ingin apa yang ia takutkan selama ini terjadi sama istrinya

"Azam".

Tidak ada jawaban

"Azam jangan bengong". kesal Izza yang menggigit pipi suaminya

"Sakit za". ujar Azam yang mengusap sisa gigitan Izza

"Biarin lagian kamu bengong, kamu mikirin apa?".

"Mikirin kapal terbang za". jawab Azam yang membuat Izza membulatkan matanya

"Aku bercanda za, ayo kita pulang".

Izza menahan tangan Azam hingga langkah kakinya terhenti. Azam menatap Izza dan Izza menggeleng

"Mau kemana hm?".  tanya Azam yang mengerti maksud dari istrinya