53. Pantang poligami

144 3 0
                                    

Jangan pernah memandang seseorang
dari masa lalunya, sebab orang yang pernah berperang melawan agama Allah, pada akhirnya dijuluki sebagai pedangnya Allah
....

Atharazka nizama Al bizar

Perlahan Izza membuka matanya, ia tak melihat kehadiran Azam, tubuhnya hanya tertutup dengan selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan Izza membuka matanya, ia tak melihat kehadiran Azam, tubuhnya hanya tertutup dengan selimut

Saat Izza mencoba melangkahkan kakinya, ia hampir terjatuh, namun tubuhnya ditahan oleh Azam yang mendadak datang

"Kamu nggak papa sayang". tanya Azam dan Izza mendorong tubuh Azam agar menjauh darinya

"Kamu ituinnya keras banget, rasanya jadi sakit". kesal Izza

"Tapi suara kamu bikin aku candu za". bisik Azam membuat Izza semakin kesal

"Kamu jahat hiks...hiks...".

"Jangan nangis, sayang". ujar Azam lembut yang memeluk tubuh Izza dengan selimut

"Nggak mau, aku masih marah, rasanya masih sakit". jawab Izza ketus

"Nanti aku kasih obat biar nggak sakit lagi, kamu mau kan maafin aku".

Izza menatap mata teduh Azam. "Nggak, kali ini gue nggak boleh luluh sama Lo". batin Izza

"Nggak mau, aku masih marah sama kamu".

Azam menghela nafas panjangnya lalu mencium kening Izza. "Apa yang bisa aku lakukan biar kamu mau maafin aku".

Izza yang menatap Azam mulai berfikir sesuatu

"Minta maaf yang baik sampai aku luluh". jawab Izza

"Izza, istrinya Azam yang cantik dan Sholihah, kamu mau kan maafin suamimu ini". ucap Azam lembut membuat Izza terkekeh pelan

"Maaf diterima".jawab Izza membuat mereka terkekeh pelan

"Makasih sayang". ucap Azam yang mencium keningnya

"Ciumnya udah, nanti kamu malah minta lebih".

"Emang boleh".

Izza segera menjauhkan wajahnya dari Azam. "Nggak lucu, aku mau mandi".

"Emang bisa jalan". goda Azam saat Izza mulai berjalan

Azam berlari dan menangkap tubuh Izza yang hampir terjatuh, lalu ia menggendongnya ala bridal style

"Mau aku anterin kekamar mandi".

"Nggak mau, aku bisa sendiri"

"Baru aja satu langkah udah jatuh, yakin bisa". ujar Azam membuat Izza hanya terdiam

"Kenapa ditutupi selimut, hm?.

"Malu". jawab Izza lirih

"Ngapain malu, semalem aku udah liat semuanya". sahut Azam membuat pipi Izza merona

My little light [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang