My little light [ End ]

22. Senja

بسم الله الرحمن الرحيم

Senja mengajariku satu hal bahwa yang indah itu bisa datang dan pergi kapan saja
...

Atharazka nizama Al bizar

Azam menghembuskan nafas lega karena Izza baik baik saja. Awalnya ia khawatir karen Izza tak kunjung membuka pintunya

Saat sampai dikamar Azam tersenyum melihat istrinya yang tertidur di meja dan disampingnya ada Al Qur'an begitu juga Moza yang tidur di lantai yang berdekatan dengan Izza

Azam menghampirinya dan mulai menggendongnya ala bridal style ke kasur. "Kamu terlalu bersemangat untuk berubah za sampai kamu lupa dimana tempat untuk tidur". ucap Azam

"Saya masih bingung dengan perasaan saya za. Saya belum mencintaimu tapi saya nggak mau kehilangan kamu". batin Azam yang menatap wajah Izza

Namun ia melihat air mata yang menetes dari wajah gadis itu. "Menangis". lirih Azam

"Sebenarnya apa yang terjadi". tambahnya

"Bunda jangan tinggalin Izza". lirih Izza yang masih memejamkan matanya

"Bunda Izza takut".

"BUNDA".teriak Izza yang mulai membuka matanya.

Sebuah kehangatan yang dirasakan Izza seolah ketakutan itu hilang. Tentu saja Azam memeluk Izza

"Takut". lirih Izza namun Azam masih diam dan mengeratkan pelukannya dengan Izza

"Mau ketemu bunda". lirihnya

"Mau sekarang". tanya Azam dengan cepat Izza menangguk

"Kamu nggak boleh takut berdoa sama Allah semoga bunda selalu sehat".ucap Azam dan Izza menangguk cepat

"Kabari dulu kak zidannya".

"Nggak mau".

"Kenapa nggak mau nanti kalau mereka nggak ada dirumah gimana?".

"Yaudah kita healing sekalian". jawab Izza tanpa ada rasa keraguan

"Healing itu apa za ?". tanya Azam membuat Izza membulatkan matanya

"Kamu bener bener nggak tau healing". tanya Izza lagi dan Azam menggeleng

"Healing itu bahasa Inggris kalau diartikan bahasa Indonesia itu artinya penyembuhan.dan bisa diartikan penyembuhan jiwa, perasaan, batin dan juga pikiran".jawab Izza dengan penuh senyuman