49. Rencana Allah

130 3 0
                                    

Takdir yang Allah berikan kepada hambanya itu selalu baik jadi jangan pernah engkau berprasangka buruk terhadapnya
...

Izza Saqueena Aqila


Lima bulan kemudian....

Sekarang Izza sudah resmi lulus dari kelas duabelas dan juga ia sudah merayakan hari kelulusan beberapa bulan yang lalu

Usia kandungannya sudah tujuh bulan, ia mendapatkan sedikit kemudahan tanpa Azam karena Allah lewat perantara Zaid, Sarah, Hamzah, Maryam, Zidan dan juga viona

"Gimana kabar keponakannya kakak an, hm?". tanya Zidan sembari mengusap lembut perut buncit Izza

"Kabarnya baik om". ucap Izza dengan menirukan nada seperti anak kecil

Zidan mengacak acak rambut Izza dan tersenyum saat melihat Al-Qur'an yang berada dinakas

"Kamu habis hafalin Al-Qur'an dek?". tanya Zidan dan Izza mengangguk

"Iya kak, nanti kalau Azam udah pulang pasti dia seneng karena aku udah bisa hafal setehah juz". ucap Izza penuh semangat membuat Zidan mengusap lembut rambut Izza

Karena kejadian beberapa bulan yang kalau membuat banyak orang lebih perhatian kepada Izza, mereka sadar jika Izza membutuhkan dukungan dari banyak orang

"Kak an". panggil Izza lirih

"Iya dek, mau apa hm?".tanya Zidan langsung. Kali ini adiknya ngidam apa lagi

"Aku mau kakak jadi kuda. Nanti aku duduk dipunggung kakak".

Zidan mengangguk, ia memposisikan tubuhnya, bersiap untuk dinaiki adiknya, melihat Zidan yang selalu memberikan keinginannya tanpa membantah membuat Izza tidak tega melihatnya. Alhasil Izza duduk disebelahnya

"Kenapa nggak naik dek, nggak jadi".

"Izza nggak mau aja, kalau kakak kecapean, dari kemaren kakak selalu nurutin kemauan Izza".

Zidan tersenyum, ia senang sekali memiliki adik seperti Izza

Izza mulai bersandar dibahu milik Zidan. Sejujurnya Izza sangat merindukan sosok seorang Azam, ia ingib bertemu dengannya, tentu saja ia tidak bisa sesabar hawa yang dipisahkan oleh Adam selama beberapa tahun

"Kak, kalau Azam nggak cepet pulang Izza pengen banget ikut sama Azam". lirihnya

"Kamu nggak boleh ngomong kayak gitu dek, percaya aja bentar lagi Azam pasti pulang, hamu harus tetep do'ain dia".

"Tapi Izza pengen nyerah kak, rasanya capek menunggu tanpa adanya kepastian".

"Kamu nggak boleh nyerah dek. Ingat Allah itu selalu____".

Huwek...

Ucapan Zidan terpotong saat Izza mual hingga mengenai pakaiannya

"Maaf Kak, Izza nggak senga__ huwek...".

My little light [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang