34.lain mulut lain hati

173 3 0
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

Walaupun mulut saya diam saat melihat senyuman mu tapi tidak dengan hati saya karena saat kamu tersenyum hati saya selalu mengucapkan kalimat
fabiayyi'ala irobbikuma tukadziban
....

Atharazka nizama Al bizar

Hari ini adalah hari pertama Izza masuk sekolah untuk mengawali semester duanya walaupun dia masih tinggal dipesantren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari pertama Izza masuk sekolah untuk mengawali semester duanya walaupun dia masih tinggal dipesantren

Izza menatap Azam yang sibuk makan. Izza mendorong kedepan sarapannya membuat tatapan mata Azam menatapnya

"Kenapa za nggak dimakan, ini kan hasil masakan kamu sendiri setidaknya kamu harus menghargainya ". ujar Azam yang hanya mendapat hembusan nafas dari Izza

"Kalau kamu nggak mau hargai diri kamu sendiri gimana kamu mau hargai orang lain za?". tambahnya

Suasana hati Izza sedang tidak membaik namun ia malah mendapatkan ceramah dari Izza, suaminya itu memang selalu suka menasehatinya

"Kenapa za?". tanya Azam lagi

"Aku males aja sekolah". jawabnya malas

Azam tersenyum dan mulai memegang punggung tangan Izza dan mengusapnya lembut membuat gadis itu menatapnya

"Kamu kenapa malas. Katanya mau jadi dokter?".

Cup

Azam mencium punggung tangan Izza lembut Setelah ia mengucapkan perkataanya membuat pipi Izza bersemu merah dan senyumannya memang terukir, Azam selalu bisa meluluhkan hati istrinya

"Pipi kamu merah za". goda Azam yang semakin membuat Izza malu

"Kamu yang merahin". ujar Izza malu

Azam terkekeh melihat tingkah Izza yang menggemaskan. Hari semakin hari Azam selalu lebih terbuka dengan Izza tidak seperti dulu yang sangat dingin.

Namun ketika bersama orang selain Izza Azam masih bersifat dingin. Izza telah berhasil memenangkan hati Azam

"Sekarang kamu udah nggak malas lagi kesekolah?". tanya Azam lagi

"Masih malas". jawab Izza cepat

"Kenapa malas hm?".

"Karena gurunya nggak kamu". jawab izza yang membuat Azam mencubit pelan pipi Izza

"Nanti kalau aku jadi guru di sekolah kamu kalau para wanita pada suka sama aku gimana".

My little light [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang