EPILOG

239 6 0
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

Mengenalmu membuatku belajar untuk menghargai waktu, karena pengalaman kita, pada akhirnya akan menjadi sebuah kenangan

~Izza Saqueena Aqila~

Tiga belas tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga belas tahun kemudian....

Umur rayyan kini telah genap dua puluh. Begitu pula kedua adiknya yang berumur delapan belas tahun.

Tempat pemakaman

"Abba, umma, kami sekarang udah dewasa, Iyan janji bakal jagain All dan Zia". ucap rayyan yang menaburkan bunga pada makam Azam dan Izza

"Abba, umma, Zia sekarang udah lulus sekolah, Zia mau kuliah, kalian doain Zia supaya bisa sukses". lanjut Zia

"Abba, umma, all sekarang udah dewasa, udah bisa jagain Zia, walaupun masih takut sama ulat bulu, all bakal jadi anak baik". Lanjut Alzam

Setelah selesai dari pemakaman, mereka berjalan pulang menuju pesantren.

Zidan juga sering membantu rayyan dalam menjalankan pesantren bersama dengan viona, istrinya. Mereka dikaruniai anak laki laki bernama Arshaka Aditya Al-fauzan.

"All dan Zia, kalian kekamar duluan, Abang mau kendalem bentar". ucap rayyan

"Na'am Abang". jawab mereka bersamaan

Rayyan menemui Zidan dan viona yang menghubunginya lewat ponsel beberapa menit yang lalu.

"Shaka nya nggak ikut om?". tanya rayyan. Ia juga sangat merindukan keponakannya

"Shaka lagi sama kang Ibra, nanti om kasih tau buat nemuin kamu dulu".

"Kalau gitu, nanti Shaka suruh langsung ke kamar Ray aja om".

"Iya rayyan".

"Shaka". panggil viona membuat rayyan menatapnya singkat

"Kamu beneran nggak papa?". tanya viona

"Ray, baik baik aja kok, Tante".

Viona tersenyum. Ia dapat melihat jika rayyan menyembunyikan kesedihannya. Rayyan sangat merindukan sosok orang tua.

"Ada sesuatu yang pengen tanten berikan sama kamu, dan kayaknya ini waktu yang tepat".

"Apa Tante?".

Viona memberikan semacam flashdisk kepada rayyan

"Disana ada sebuah Vidio yang Tante dan almarhum umma kamu edit, Tante beruntung karena masih punya vidionya".

Rayyan mengangguk dan mengambil flashdisk tersebut.

"Kamu yang kuat Ray, om yakin kalau kamu bisa jadi pemimpin yang hebat".

"Iya om, makasih".

Setelah Zidan dan viona pergi sebentar untuk membeli sesuatu dan akhirnya mereka kembali lagi ke pesantren untuk menjemput Shaka

My little light [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang