Aku & Semesta [END]

𝓣𝓮𝓶𝓹𝓪𝓽 𝓟𝓾𝓵𝓪𝓷𝓰

"Hai, dari mana saja? Sudah menghilangnya?".
"Boleh mengajukan pertanyaan?"
"Bukan tentang siapa, dan bukan tentang apa, tapi ini tentang diriku. Masih kuat menjalani episode demi episode di hidup ini?"

Sekarang sudah bukan anak-anak kan?
Sedang meranjak ke kepala dua ya?
Memang, pada dasarnya dewasa bukan dilandaskan berdasar usia. Tetap semangat ya untuk aku di setiap permasalahan ku.

"Kita dilahirkan untuk menjadi nyata, bukan menjadi sempurna"

Kalian pernah tidak...
Ingin mengeluh tapi sudah tak kuasa.
Ingin bercerita tapi sudah menelan semua kepahitannya.
Ingin berteriak tapi takut kena marah tetangga, hehehe.
Aku yakin kalian semua pasti pernah.

Okay begini, itu semua tak luput dari peran ego, emosi, logika dan ekspetasi.

Kalau menurutku,
"Terkadang musuh terbesar kita itu diri sendiri, ada jarak diantara hati dan logika, namanya ego, emosi, dan ekspetasi"

Hidup memang kian memberat, hari demi hari selalu saja masalah datang menghujani kita semua.

Dari berbagai keluhan, kita semua pasti mengeluh karena kita menginginkan kebahagian bukan? Apapun situasi kita saat ini kita harus bersyukur.

Begini saja, ada yang pernah mengatakan seperti ini kepada ku,
"Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia."

Mengeluh boleh, itu manusiawi.
Tapi jangan lupa, bukan sok dewasa, hanya mengingatkan. "Seberat apapun masalah, serumit apapun masalah kita saat ini, jangan pernah lupa untuk bersyukur."

Oh iya, satu lagi...
Kalau kita tidak menemukan solusi untuk masalah kita, mungkin bukan masalah yang harus dipecahkan, tapi kenyataan yang harus diterima.