Air mengalir selalu dari hulu kemudian ke hilir, tapi nggak sama halnya dengan kehidupan. Kehidupan bisa saja datang dari hilir kemudian ke hulu, karena kita nggak akan pernah tau, akan memulai kehidupan dari atas atau dari bawah. Bagaimanapun hasilnya terima dan syukuri ya.
Jika di Indonesia memiliki musim salju, mungkin tingkat kepadatan remaja yang menangis bersama hujan akan berkurang, dan mungkin Juicy Luicy juga tidak akan launching lagu dengan judul 'tampar'. Bisa dibilang aku adalah salah satu peran aktif remaja yang membantu tingkat kepadatan menangis bersama hujan menjadi meningkat, karena menangis bersama hujan adalah hal yang sangat menyenangkan, menenangkan, bahkan selega dan seseru itu.
Menangis hal yang wajar.
Kita manusia memiliki emosi yang menggambarkan kelembutan hati, karena terharu bahagia, atau sedih yang kita rasakan menjadi dua faktor penyebab kita menangis. Kalau capek lelah karena suatu keadaan, atau terharu dengan salah satu kondisi, pernah sesekali aku nggak diperbolehkan menangis oleh semesta, pasahal saat itu aku perlu menangis.
Untuk dirimu menangislah, nggak akan ada orang yang ngelarang kita, kita punya hak untuk menangis tanpa perizinan dari siapapun.Jika harus berlabu untuk menelusuri segala lekukan-lekukan semesta, untuk mencari celah-celah kebersamaan yang akan kita maknai. Aku akan menjadi sukarelawan yang bersedia menulusuri semesta, dan aku akan siap dengan segala kondisi yang ada.
Aku tahu semesta ini luas, dan isi manusia di dunia ini sangat ramai. Tapi, aku sangat suka keramaian. Aku ingin beradaptasi dengan sunyi, maksudku kalau kita melakukan sesuatu tidak harus banyak orang tau akan hal yang kita ingin capai.
"Manusia itu ya, mereka akan melihat kita apabila kita berhasil dan sukses, tapi apabila kita gagal? manusia hanya akan berlalu-lalang dan tidak peduli tentang bagaimana kita saat di posisi itu".
Jika diumpakan nih ya, seperti sebuah jajanan makanan khas sunda 'cireng'.
" Aku ada-ada saja mengambil sebuah perumpamaan hehe ".
Perumpaan cireng maksudku itu, saat cireng masih menjadi aci tidak memiliki nilai dan tidak ada yang melirik, namun bila dijadikan cireng, banyak orang yang melihat, dan menginginkan cireng tersebut. Sama halnya dengan kita, jika kita sedang berproses seperti saat ini, fokus dan biarkanlah kita menikmati proses ini sendiri saja, orang lain hanya melihat ketika kita sudah memiliki hasil. Benar kan?
Tugas kita, adalah mengerti,
semesta tau bagaimana hukum alam terjadi,
sebaiknya berhati-hati.