TLM PART 11

674 49 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Halo hayy semuanyaaa
Masya Allah kita masih bisa berjumpa lagi
Kalian pada nungguin aku up yya??
Okee aku bakalan up

Jangan lupa tandai typo nya
Karena typo masih berantakan!!!!

Happy reading

🌹🌹🌹

Kini mobil yang di tumpangi oleh Anisa dan Fatimah sedang perjalanan menuju ke rumah Fatimah. Tetapi di tengah perjalanan,mereka mampir sebentar untuk membeli bakso karena Sofyan, adik Fatimah itu memesan bakso pada kakaknya. Namun saat keduanya ingin turun, tiba-tiba mereka berdua dihadang oleh preman berandalan di depan mobil Anisa. Mereka berjumlah sekitar 5 orang. Mereka memukul-mukul mobil Anisa berharap sang empu mau keluar. Fatimah syok sekaligus ketakutan. Sedangkan Anisa sedang menyusun strategi untuk melawan kelimanya.

"Nis jangan lawan mereka ya. Aku takut banget kalau kamu kenapa-napa. Apalagi kamu sendirian ga ada yang ngebantuin" cegah Fatimah saat melihat Anisa ingin beranjak keluar dari dalam mobil.

"Tim tenang ya,insya Allah aku bakalan bisa lawan mereka semua. Percaya ya sama aku. Aku cuma mau kamu doa in aku aja dari sini dan jangan pernah beranjak untuk keluar dari dalam mobil,karena situasi nya lagi ga memungkinkan" pesan Anisa pada sahabatnya itu. Fatimah sebenarnya enggan mengiyakan permintaan sahabatnya ini,tapi apa boleh buat karena keselamatan nya dan sahabatnya.

Fatimah menutup matanya karena takut untuk melihat keadaan di depan. Sedangkan Anisa,dia sudah keluar dari dalam mobil dan bersiap-siap ingin melawan mereka. Anisa menggulung lengan gamisnya santai sambil tersenyum menyeringai. Ketua dari preman tersebut yang melihat seringaian dari anisa pun semakin marah. Dia pun maju untuk berhadapan dengan Anisa. Ketua preman tersebut meludah ke kanan sebelum memulai pembicaraan.

Cuhh

"Heh cewek,ga usah sok jadi pahlawan kesiangan Lo!!" Ujar preman tersebut sambil menunjuk Anisa.

"Gue?? Jadi pahlawan kesiangan?? Ga salah denger nih gue" Anisa tertawa remeh. Preman tersebut semakin geram. Wajahnya sudah memerah menahan amarahnya.

"Heh!! Lo itu cewek mending Lo mundur aja daripada nanti Lo bakalan terluka di hadapan kami" ujar preman tersebut marah.

"Gue ga bakalan mundur!!!" Anisa menekan setiap ucapan nya.

"Bos tuh cewek ga usah di kasarin bos. Lumayan tuh bos dia bisa jadi alat pemuas kita. Mumpung cantik juga" teriak salah satu anak buah preman tersebut.

"Benar juga kata Lo" preman tersebut menyeringai ke arah Anisa. Namun Anisa nampak santai-santai saja,padahal dirinya sedang dalam bahaya. Preman tersebut maju lebih dekat lagi ke arah Anisa,menyisakan jarak beberapa senti saja.

"Gue ga akan kasar ke Lo kalau Lo mau ikut gue ke markas" ucap preman tersebut ambigu sambil mencolek dagu Anisa. Anisa menepis tangan preman tersebut kasar.

"Lo ga usah pegang-pegang gue!! Najiss banget tangan Lo itu!!" Geram Anisa marah. Preman tersebut masih bersabar menghadapi tingkah anisa.

"Udahlah cantik mending Lo ikut gue aja. Gue jamin Lo akan bahagia kok kalau Lo mau ikut sama gue" lagi-lagi preman tersebut memberikan penawaran pada Anisa. Namun Anisa tetaplah Anisa. Dia sangat tahu tipu muslihat musuh yang sedang di hadapinya. Sering sekali dia mendapati perkataan yang sama seperti preman di depan nya ini. Alhasil dia berhasil melumpuhkan lawan nya hanya dengan sekali tendangan saja.

Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang