TLM PART 39

240 13 0
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hallo semuanya jumpa lagi dengan bunvi👋

Bagaimana kabar kalian semua guys?

Gimana part sebelumnya?

Seneng ga pas tau Fatimah tuh hamil? Karena itu kan yg kalian tunggu-tunggu dari lama 

Baiklah kita lanjut aja yahhh...

Sebelum itu, follow akun dibawah ini👇
Instagram: @wp_ndaavi
                 @fatimatussaidah_
                 @muhammadadam_fahriz

Tiktok: @wattpadbyndaavi

Cuss langsung baca aja yahhh...


Happy reading

🌹🌹🌹

*****


"Enggak, Mas, bukan gitu maksud aku. Sebenarnya, aku tuh mau kasih kejutan buat kamu, karena sebentar lagi kan kamu tuh ulang tahun. Niat aku mau bikin surprise buat hadiah ulang tahun kamu, eh ternyata kamu udah tau duluan." 

Gus Adam tak mendengarkan perkataan istrinya barusan. Ia pun segera berlutut di hadapan istrinya, dan wajahnya ia hadapkan tepat ke arah perut rata istrinya itu. Ia usap perut rata itu sambil menitikkan air mata, sebab ia terharu karena dirinya akan menyandang gelar menjadi seorang "Ayah."

"Assalamu'alaikum, anak Ayah. Selamat datang di kehidupan Ayah dan Bunda, sayang. Kamu adalah anugerah yang telah lama kami nantikan selama ini. Sehat-sehat terus di dalam perut Bunda, yah, sayang. Jangan buat Bunda kamu merasa kesakitan, Nak. Ayah ga tega liat bunda kamu nanti kesakitan. Pesan ayah buat kamu, jadilah anak yang sholeh dan sholehah, berbakti pada orang tua, dan mau mendengarkan apa perkataan kedua orang tua mu, terutama Bunda. Jika kamu udah lahir, akan ayah ceritakan kisah pertemuan ayah dan bundamu dulu hingga bagaimana perjuangan bunda melahirkan kamu nanti. Sehat terus harapan ayah dan bunda sayang...."

Cup 

Fatimah terharu mendengar segala perkataan suaminya itu terhadap calon anak mereka. Fatimah sangat bersyukur memiliki suami seperti Gus Adam. Tak terasa, air mata mengalir disaat Gus Adam mengatakan hal tersebut sambil mengusap perutnya yang masih rata itu. Di dalam hatinya, ia berdo'a semoga ia selalu diberikan kemudahan dan kelancaran saat melahirkan nanti. Karena, anak ini adalah buah kesabaran serta penantian keduanya selama menikah.

"Aku janji, Mas, aku akan selalu menjaganya dimanapun aku berada. Karena aku tahu, kamu sangat menantikan kehadirannya selama ini. Aku berjanji sama kamu, Mas, aku akan melahirkannya dengan raganya yang sehat, walaupun nyawa adalah taruhanku," batin Fatimah sambil menatap netra suaminya.

Gus Adam pun berdiri. Ia menatap istrinya dengan penuh cinta dan tersenyum dengan begitu manis. Fatimah pun membalas senyuman itu tak kalah manisnya hingga membuat Gus Adam terpana.

Tanpa aba-aba, Gus Adam memeluk istrinya. Ia mengucapkan banyak kata terima kasih atas kado terindahnya ini, walaupun ulang tahunnya masih bulan depan. Tetapi, ia begitu bahagia dan sangatlah bersyukur sekali karena sebentar lagi ia akan menjadi orang tua.

"Sayang... terima kasih banyak buat kado terindahnya. Memang, Mas, belum berulang tahun. Tetapi, ini adalah kado yang belum pernah, Mas, dapatkan selama ini. Kado yang paling indah di dalam hidup, Mas, selama Mas hidup. Jagalah anak kita yah, sayang. Aku yakin banget, kamu adalah Bunda yang baik buat dia," ucap Gus Adam di sela-sela pelukan istrinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang