Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Holla semuanya👋👋
Bunvi balik lagi guys....
Oh ya,btw gimana dengan part sebelumnya??
Seneng ga??Oke ga usah lama-lama,mari kita capcuss
Happy reading
🌹🌹🌹
Baik Fatimah maupun Gus Adam sudah terikat khitbah,itu artinya sebentar lagi mereka akan segera terikat dengan yang namanya pernikahan. Dimana pernikahan adalah ibadah terpanjang di dalam hidup semua manusia. Karena kita harus menjalankan semua kewajiban yang belum pernah kita lakukan sebelumnya,dan melatih kemandirian kita juga.
"Baik,kita tentukan tanggal pernikahan nya ya," ujar Abi Daud. Semuanya pun mengangguk.
"Bagaimana jika pernikahan nya di langsungkan bulan depan saja??" Usul dari Abah Anshori.
"Apa itu ga terlalu kelamaan Abah??" Tanya Gus Adam menoleh ke arah Abah nya.
"Jika terburu-buru takutnya nanti Fatimah ada tugas kampus yang dia dapat secara mendadak. Lagian Fatimah juga baru masuk semester 7 nak," ujar Abah Anshori. Gus Adam termenung mendengar ujaran Abah nya itu. Memang benar,Fatimah baru saja naik ke semester 7. Namun,apa salahnya bila dia ingin segera cepat-cepat menikah agar tidak terjadi fitnah di antara keduanya.
"Tapi Abah,Adam hanya tidak mau bila mengulur waktunya terlalu lama. Abah hanya tidak ingin terjadi fitnah di antara kita berdua bila sering bertemu dengan tidak sengaja. Apalagi Anisa kan juga sering Dateng ke fakultas Adam karena menjemput suaminya, otomatis kan Fatimah juga ikut menemani. Jadi Adam takut bila serin bertemu seperti itu bisa menimbulkan fitnah di antara kami berdua." Penjelasan dari Gus Adam mampu membuat semua orang berpikir lebih akan tanggal pernikahan yang tepat untuk keduanya.
"Bagaimana jika 1 Minggu lagi???" Kini giliran Fatimah bersuara untuk mengajukan usulan nya. Semua orang menoleh ke arah Fatimah. Fatima Nampak heran karena mereka semua serempak menoleh ke arahnya.
"Kenapa? Apa ada yang salah ya dari perkataan fatim tadi??" Tanya fatimah. Semua orang terdiam memikirkan usulan Fatimah tadi.
"Saya setuju dengan usulan tersebut. Lebih cepat lebih baik," ucap Gus Adam.
Para orang tua nampak menimang-nimang usulan tadi,lalu kemudian mereka pun menyetujui nya.
"Baiklah,pernikahan kalian akan di langsungkan seminggu lagi," putus Abi Daud. Semua orang pun mengangguk serempak,termasuk juga dengan Fatimah yang merasa senang bila usulan nya di terima.
"Fatimah," panggil Gus Adam. Fatimah pun mendongakkan kepalanya sejenak lalu menundukkan kepalanya kembali.
"Iya kak,ada apa??" Tanya Fatimah.
"Mahar apa yang kamu inginkan di pernikahan kita nanti??" Gus Adam balik melontarkan pertanyaan.
Fatimah termenung. Dia tampak bingung ingin meminta mahar apa pada calon suaminya ini. Dia takut,bila calon suaminya ini sulit mengabulkan permintaan nya.
Lama berpikir,akhirnya Fatimah pun telah menemukan jawaban nya.
"Aku mau mahar surah Ar-Rahman kak," putus Fatimah akhirnya setelah lama berpikir.
"Ada lagi selain itu??" Tanya Gus Adam lagi. Fatimah menggeleng.
"Baiklah,saya terima mahar tersebut." Final Gus Adam. Fatimah tersenyum kecil di balik cadarnya. Dia tidak menyangka,bahwa Gus Adam menerima dengan baik mahar yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...