Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Haloo para readers, akhirnya kita bertemu lagi. Semoga kalian semua selalu dalam lindungan Allah SWT. ya, Aamiin.
Ini cerita pertama aku semoga kalian suka yahh.
Jangan lupa tandai typo dan juga jangan lupa vote dan komen.
Terima kasihHappy reading
🌹🌹🌹
"Pagi kak" sapa Sofyan ketika melihat Fatimah baru saja keluar dari kamar.
"Ehh pagi juga dek" Fatimah membalas sapaan Sofyan.
Sofyan mengernyitkan dahinya ketika melihat penampilan Fatimah yang hanya memakai daster rumahan panjang dan Khimar hitam
"Loh, kakak hari ini ga ke kampus?" tanya Sofyan yang heran melihat penampilan kakaknya
"Ohhh ituu jadwal matkul nya nanti sore, jadi kakak pagi ini masih bisa santai-santai sihh" kata Fatimah sambil tersenyum tipis.
"Ohhh gitu ya kak"
"Yaudah yuk ke bawah sarapan, pasti umi sama Abi udah nungguin tuh di meja makan," ajak Fatimah pada Sofyan.
"Yukk kak aku juga tadi mau langsung ke bawah ehh ternyata ketemu kakak baru keluar kamar," kata Sofyan dengan sedikit cengiran.
Mereka berdua pun turun untuk menuju ke meja makan dan sarapan pagi bersama orang tuanya. Umi salma yang baru saja selesai memasak pun juga ikut bergabung bersama anak-anak dan suami tercintanya.
"Assalamu'alaikum Abi, umi" sapa Fatimah dan Sofyan bersamaan.
"Wa'alaikumussalam nak," balas Abi Daud.
"Loh nak, kamu ga ke kampus hari ini?" tanya umi Salma pada Fatimah.
"Ohh itu umi jadwal matkul nya masih nanti sore jadi pagi ini Fatimah free deh," kata Fatimah sambil tersenyum manis.
"Ohh yasudah kalau begitu"
"Yaudah yuk makan, nanti masakannya keburu dingin lohh. Kan sayanggg," kata Sofyan sambil memasang wajah sedih.
"Ishhh kamu ini dek, giliran makan aja semangat 45, giliran suruh bantuin umi ada aja alasannya," kata Fatimah sedikit jengkel dengan adiknya.
"Heheheee ya habis gimana orang udah laper juga," kata Sofyan cengengesan.
Mereka berempat pun makan dengan tenang dan tidak ada yang bicara sepatah katapun. Hanya ada suara dentingan sendok di meja makan tersebut. Keluarga Fatimah memang tidak menyukai makan sambil bicara. Katanya sih ga sopan atau nanti malah tersedak jika makan sambil bicara.
10 menit kemudian akhirnya mereka semua telah selesai makan. Sofyan segera berpamitan dengan kedua orang tuanya karena dia akan berangkat ke sekolah.
"Abi, umi, kak fatim, Sofyan berangkat sekolah dulu yaaa," pamit Sofyan kepada keluarganya.
"Iyaaa nak hati-hati bawa motornya jangan ngebut," pesan umi Salma pada Sofyan.
"Iya umi. Sofyan pamit dulu, Assalamu'alaikum warahmatullah" salam Sofyan sambil mencium kedua tangan orang tuanya dan juga Fatimah.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah,"
"Umi, Fatimah masuk ke kamar dulu ya. Fatimah mau lihat tugas, barangkali nanti ada tugas yang belum fatim kerjakan," kata Fatimah pada umi Salma. Sedangkan Abi Daud sudah masuk duluan sejak Sofyan meninggalkan pekarangan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...