Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallaw,jumpa lagi dengan bunvi👋
Bagaimana kabar kalian semua wahai pembaca Avi?Bagaimana dengan part sebelumnya? Apakah kalian suka atau tidak suka?
Btw,apakah kalian menunggu Adam junior coming soon?
Mwehehe baiklah kita lanjut saja
Cuss langsung baca ajaJangan lupa tandai typo nya
Happy reading
🌹🌹🌹
*****
Masakan pun telah selesai dan telah di hidangkan di meja makan. Sukma pun di suruh oleh umma nya untuk memanggil para laki-laki makan.
Mereka pun segera menuju ruang makan dan mulai makan bersama. Mereka makan dengan tenang tanpa ada suara apapun kecuali suara dentingan sendok yang tengah beradu satu sama lain.
Selepas makan,para perempuan pun segera membersihkan sisa-sisa makanan dan juga piring kotor untuk di cuci,dan yang laki-laki kembali mengobrol.
Di dapur,Sukma tak sengaja melihat cara berjalan Fatimah yang nampak berbeda dari sebelumnya. Terlihat aneh dan sangatlah aneh. Ingin menegur namun ia tak berani.
Umi Salma pun juga tak kalah heran nya dengan cara berjalan putri nya itu. Ia mencoba mengingat-ingat dan setelah itu ia pun tersenyum.
"Nak,tumben jalan nya kaya gitu. Habis ngapain tuh sama suaminya?" Tegur umi Salma menggoda.
Fatimah yang mendapat teguran itu, menundukkan kepalanya malu,bahkan pipinya pun sudah seperti kepiting rebus yang sangat merah.
Sukma yang mulai paham pun ikut tersenyum dan menggoda kakak iparnya itu sambil menyenggol lengan nya. Bahkan,alis nya pun sudah ia naik turunkan karena memang sedang menggoda kakak iparnya.
"Apasih kalian ini,aku jadi malu tau," rengeknya menutup wajah dengan kedua tangan nya.
Yang lain pun tertawa melihat tingkah Fatimah yang nampak malu-malu itu. Kemudian mereka pun segera melanjutkan kegiatan yang sempat sedikit tertunda itu agar cepat tuntas.
*****
Para laki-laki yang sedang mengobrol santai di ruang tamu itu bercanda ria sembari menunggu para istri selesai dengan kegiatan mereka di dapur,kecuali Sofyan yang masih menjomblo sendirian.
Sofyan yang ikut bercanda ria dengan para bapak-bapak itu,tak sengaja melihat rambut Gus Adam yang nampak basah seperti habis keramas.
Ia pun berinisiatif menanyakan pada Gus Adam. "Bang,tumben banget masih pagi-pagi buta kaya gini udah keramas. Apa ga kedinginan tuh?" Tanya nya penasaran.
Abi Daud dan Abah Anshori pun sontak menoleh bersamaan ke arah Gus Adam. Mereka pun tak kalah heran nya melihat Gus Adam yang masih pagi buta sudah keramas.
Abah Anshori yang mengamati hal itupun,sontak tersenyum dan merasa berbahagia. Ia berdoa,semoga ia cepat-cepat mendapatkan cucu dari putra pertama nya.
"Kaya nya ada yang udah ga perjaka lagi nih," ucap Abah Anshori sengaja menggoda anaknya.
Gus Adam menoleh dan menundukkan kepalanya malu,bahkan pipinya pun sudah memerah akibat malu yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...