TLM PART 20

668 38 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hallo semuanya👋
Jumpa lagi dengan bunvi yang baik hati ini😋😍

Ada yg rindu tidak??
Ehh,rindu bunvi atau Gus Adam nieh?

Okeyy,ga usah lama-lama yah langsung kita lanjut aja ygy

Jangan lupa vote dan komen di setiap part nya biar bunvi nambah semangat lagi yaww!!

Tandai typo yang bertebaran juga!!

Cuss langsung baca aja guys

Happy reading

🌹🌹🌹

*****

Hari ini adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh kedua keluarga besar,dimana hari ini putra putri mereka akan melangsungkan sebuah pernikahan. Pernikahan yang telah di rencanakan jauh-jauh hari dan Alhamdulillah dapat terlaksana juga.

Tak berbeda jauh dengan seorang pemuda yang kini tengah menghafalkan ijab qobul nya berulang kali agar tak lupa. Walaupun tersirat kegugupan di dalam dirinya mengingat ini adalah awal dari kehidupan barunya untuk membina bahtera rumah tangga.

Sejak tadi,dia tak pernah sedikit pun berhenti menghafalkan kalimat sakral tersebut. Entah terhitung sudah beribu kali dia terus menghafalkan nya.

Namun,pemuda tersebut masih tetap saja merasa gugup. Dia pun memutuskan untuk menghafalkan surah Ar-Rahman yang akan dia persembahkan nanti sebagai hadiah maharnya. Dia pun mulai mengambil Al-Qur'an nya yang berada di atas nakas.

Dia pun memulai menghafalkan surah tersebut. Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an yang keluar dari mulut nya begitu merdu di pendengaran. Siapapun yang mendengarnya pasti akan sangat terpesona apalagi makharijul huruf nya yang begitu jelas.

Asik menghafalkan,hingga suara ketukan pintu yang terdengar dari luar pun membuat nya berhenti menghafal.

Tok! Tok! Tok!

Pemuda tersebut pun beranjak untuk melihat siapa sosok di balik pintu tersebut yang telah mengganggu acara menghafal surah Ar-Rahman nya.

Ceklek

Pintu itupun terbuka menampilkan sosok perempuan paruh baya yang tengah tersenyum teduh menghadap ke arah pemuda tersebut. Senyuman itupun juga di balas olehnya.

"Maaf ya nak,umma mengganggu waktumu sebentar," ujar sang umma-Umma Rohimah.

"Umma ga ada ganggu Adam kok. Mari umma silahkan masuk," Gus Adam pun mempersilahkan sosok wanita yang telah melahirkan nya ke dunia ini. Sosok perempuan yang menjadi surga nya selama ini. Bertaruh nyawa hanya untuk melahirkan putra seperti dirinya. Mungkin,kata terima kasih saja tak cukup untuk membalas segala bentuk kasih sayang yang telah di berikan nya selama ini,pikirnya.

"Oh iya,umma kenapa kesini?? Apa ada yang mau Adam bantu??" Tanya Gus Adam memastikan kedatangan sang umma ke dalam kamarnya.

Umma Rohimah menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum ke arah putra sulungnya, "Tidak ada nak. Umma hanya ingin menemani putra tampan umma ini."

Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang