Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo guys,jumpa lagi dengan bunvi👋
Btw,gimana sama part sebelumnya?
Apakah kalian semakin antusias?
Jika iya,bunvi pun ga kalah antusiasnya kaya kalian semuaOkeyy kalau gitu kita lanjut ygy
Jangan lupa tandai typo
Cuss langsung bacaHappy reading
🌹🌹🌹
Acara memang belum selesai,namun Fatimah merasa kecapean. Gus Adam yang peka pun segera menggandeng tangan istrinya untuk istirahat di kamar. Tanpa sepengetahuan yang lain,dengan segera Gus Adam membawa istrinya pergi ke kamar.
Sesampainya di kamar, Gus Adam membawa istrinya pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Namun,Fatimah mencegahnya. Ia justru melepaskan diri dari Gus Adam dan berjalan ke arah lemari pakaian.
Gus Adam yang melihat itupun merasa bingung dengan tingkah istrinya. Ia hanya bisa mengamati setiap gerak-geriknya yang kemudian punggung istrinya sudah lenyap tertutup pintu kamar mandi.
Gus Adam pun segera berganti pakaian dengan baju tidur sambil menunggu istrinya itu yang sedang bersih-bersih di kamar mandi.
Ceklek
Suara pintu kamar mandi pun terbuka dan muncullah Fatimah dari dalam kamar mandi. Gus Adam memang mendengar nya,namun ia masih membersihkan tempat tidurnya.
Tak sengaja,ia mencium bau yang sangat menyengat di hidungnya. Bau nya seperti parfum wanita yang begitu menyengat. Sedangkan Fatimah,ia tengah malu-malu berjalan ke arah suaminya.
Gus Adam pun membalikkan badannya bertepatan dengan Fatimah telah berdiri tepat di belakang suaminya. Saat membalikkan badannya,Gus Adam reflek menutup matanya. Ia pun beristighfar dalam hati melihat penampilan istrinya malam ini.
"Sayang,kamu pakai baju apa sih kok terbuka kaya gitu?" Tanya Gus Adam masih menutup matanya.
"Kak,insya Allah malam ini aku siap kok," cicitnya lirih yang masih di dengar oleh Gus adam.
"K-kamu beneran sayang?" Tanya Gus Adam memastikan dan telah membuka matanya. Sedangkan Fatimah mengangguk penuh keyakinan.
Gus Adam pun segera berlari menuju ke dalam kamar mandi untuk berwudhu. Fatimah telah wudhu sejak tadi,bahkan ia dengan pekanya menggelar dua sajadah untuknya dan suaminya.
Gus Adam pun keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sudah sangat segar sehabis berwudhu. Ia pun berjalan menuju ke arah lemari mengambil pecinya. Dilihatnya,istrinya telah mengenakan mukena tengah menunggu dirinya.
"Ayo sayang,kita sholat terlebih dahulu." Titahnya dan di turuti oleh istrinya.
Keduanya pun melaksanakan sholat dua rakaat sebelum melaksanakan hubungan berjima' antara suami dan istri.
Setelah keduanya selesai melaksanakan sholat,Gus Adam pun melepaskan mukena istrinya dan menggendong istrinya untuk naik ke atas kasur. Ia dudukkan istrinya di pangkuan nya.
"Sayang,nanti ikuti aku yah doa nya." Fatimah mengangguk.
"Bismillahirrahmanirrahim"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...