Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bunvi comeback nih..
Ada yang kangen??
Ga mungkin lah yya kangen bunvi pasti kangen nya sama Gus Adam dan ustadz Zain.
Bunvi up lagi nih
Cuss baca...Happy reading
🌹🌹🌹
Sesampainya di rumah sakit, Zain pun segera turun untuk memanggilkan suster agar membawakan sebuah brangkar. Zain pun segera masuk ke dalam UGD. Sedangkan Fatimah dan Gus Adam tengah menunggu di dalam mobil hingga Zain kembali lagi. Fatimah masih terus saja menangis sambil berdoa agar Anisa segera sadar. Fatimah terus saja memberikan minyak kayu putih pada hidung Anisa sebagai pertolongan pertama agar Anisa bisa segera sadar. Namun cara tersebut tak mempan di lakukan nya. Fatimah hanya pasrah saja dan terus berdoa untuk kesembuhan sahabatnya.
5 menit kemudian,Zain datang bersama dengan 3 orang suster yang mendong brangkar. Zain pun menghampiri Fatimah yang masih berada di dalam mobil dan mengetuk kaca mobil jok belakang. Fatimah yang mengerti maksud dari Zain pun segera membuka pintu mobil dan keluar.
"Biar saya saja tim yang mengangkat Anisa ke brangkar" ujar Zain menawarkan diri. Fatimah terdiam sejenak memikirkan perkataan Zain. Mereka bukan mahram dan tak seharusnya Zain mengangkat tubuh Anisa walaupun hanya sampai ke brangkar.
"T-tapi kak-" Fatimah menggantung ucapan nya.
"Gapapa tim karena kondisi darurat, lagian Anisa juga segera membutuhkan pertolongan. Jika kita tidak cepat membawanya takut membahayakan keselamatan Anisa juga" jelas Zain pada Fatimah. Fatimah kemudian mengangguk kepala.
Zain pun segera mengangkat tubuh lemas Anisa menuju brangkar yang telah di siapkan oleh ketiga suster tadi. Setelah Anisa si baringkan di atas brangkar,suster pun mendorong brangkar tersebut dengan cepat menuju ke IGS agar Anisa segera mendapatkan pertolongan.
Sesampainya di depan UGD,salah satu suster mencegah Fatimah yang ingin masuk ke dalam.
"Tapi sus,saya mau lihat kondisi sahabat saya!!" Ujar Fatimah sedikit memaksa.
"Anda tunggu di luar saja mba,biar pasien di tangani dokter terlebih dahulu. Jika nanti sudah di tangani,mba boleh masuk ke dalam" ucap suster itu mencoba menjelaskan pada Fatimah.
"Iya tim kita tunggu di sini aja dulu sampai dokter keluar" sahut Gus Adam. Dan pada akhirnya Fatimah pun menurut. Dia duduk di kursi tunggu yang ada di depan UGD. 5 menit menunggu dalam keheningan,hingga akhirnya suara pintu terbuka memecahkan keheningan tiga orang tersebut.
Ceklek
Dokter keluar dari dalam ruangan UGD. Fatimah yang melihatnya pun langsung beranjak menghampiri dokter tersebut.
"Bagaimana kondisi sahabat saya dok??" Tanya Fatimah kemudian.
"Alhamdulillah pasien sudah tidak apa-apa. Hanya saja pasien harus bisa mengontrol emosional nya,karena takut ya jika itu terjadi akan mengganggu kondisi mental pasien juga" ucap dokter menjelaskan.
"Terima kasih dok atas informasinya,nanti biar saya sampaikan pada sahabat saya agar dia mau mengontrol emosional nya" balas Fatimah tersenyum lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku (On Going)
Roman d'amour" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...