#07- Sandaran Saat Luka

20 10 2
                                    

"Hendery belum datang?" tanya Laika yang baru selesai ganti baju kerjanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hendery belum datang?" tanya Laika yang baru selesai ganti baju kerjanya.

Keyla menggeleng. Dia sudah hafal kebiasaan Hendery. Habis ini pasti datang dengan bermacam-macam alasan. Hendery yang selalu kena tilang gara-gara lupa tidak membawa masker, lupa tidak bawa SIM,KTP STNK atau apapun itu.

"Kebiasaan banget Hendry. Udah tau jam kerja masuk jam 8, telat aja kerjanya."

Selang beberapa saat, Hendery yang baru diomongin datang dengan santai.

"Telat lagi? Lihat tuh banyak yang nunggu dari tadi," Kata Keyla pada Hendery.

"Sorry, kena tilang!"

"Gak ada lagu lain apa selain kena tilang. Bosen gue dengernya," sahut Laika.

"Emang dasar Polisinya sayang aja ama gue!" kata Hendery dengan Pede.

"Kena tilang berapa?" Keyla Kepo.

"Nyapu dijalanan Key. Enak aja mau ngasih duit orang pagi-pagi. Emang duit gue banyak? Kalau butuh tinggal motong?"

Keyla dan Laika tertawa bersamaan.

"Entar gue kirimin foto gue pas nyapu."

"Dih... Buat apa? Gak penting banget lo!"

"Keren tau. Gue mirip pejabat yang ikut turun buat sosialisasi. Nanti kasih Headline "Gubenur Hendery turun tangan nyapu di jalanan."

"Bodoh ah! Mau pejabat, artis, atau presiden yang penting sekarang kerja!" kata Keyla sambil mendorong Hendery.

Hendery mulai melakukan pekerjaannya. Sambil membuat minuman pesanan, Cowok itu bersenandung keras saat Lagu Raisa menggema di penjuru Cafe.

*****

Ketika jam istirahat kerja, Keyla duduk di teras belakang sambil memakan bekalnya dari rumah. Tidak mewah, hanya sebuah roti sandwich dengan isian sayur dan telur.

"Key!" Hendery datang-datang nenepuk bahu Keyla. Tidak keras, namun rasanya terasa sakit bagi Keyla.

"Sakit Hen!" Keyla meringis kesakitan. Membalasnya dengan pukulan yang sama.

"Lebay amat gini doang." Hendery mengulang apa yang dilakukanya tadi. Malah ia menepuk lebih keras. Ia pikir Keyla hanya pura-pura karena Hendery tadi merasa hanya menepuk dengan pelan.

"Hen, seriusan ini sakit."

Hendery menarik sedikit baju Keyla agar menampakkan sedikit bahunya. Kemudian wajahnya menahan Geram.

"Dih, apaan sih lo buka-buka. Sopan itu namanya?" kata Keyla sambil menarik dirinya menjauh.

"Kenapa bisa sampe gitu?" tanya Hendery dengan nada kesal.

"Jatuh."

"Bohong. Irwan datang ke rumah lo kan?"

"Hen! Jangan keras-keras. Gue nggak mau teman-teman sampai tau."

PDKT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang