#08- Meet Again

23 9 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok tumben Jam segini masih di rumah?" tanya Fina yang saat ini melihat putrinya sedang menyapu lantai kamar. Biasanya Keyla sudah persiapan berangkat kerja. Dan lagi, Hari minggupun biasanya ia tetap kerja. Karena Cafe biasanya buka.

"Cafe tutup. Boss lagi liburan."

"Kalo gitu kamu jaga rumah, ya! Mama mau ke pasar."

"Ngapain?"

"Belanja bahan kue."

"Aku anterin, Ma!" Keyla langsung meletakkan sapunya, beralih mengambil kunci motor.

"Mama naik ojek aja!"

"Mumpung Keyla libur. Ya, Keyla temenin,Ya."

"Kamu nggak ada niatan jalan-jalan sama temen-temen kamu? Cuci mata cari cogan."

"Stok Cogan udah habis," jawabnya sambil menguncir kuda rambutnya.

Ia teringat pada masa kecil Keyla yang selalu ikut ke pasar dan merengek minta dibelikan mainan. Tidak terasa sekarang putrinya sudah dewasa. Bahkan dia sekarang satu-satunya orang yang membuat dirinya bisa bertahan sampai saat ini.

Usianya memasuki angka 24. Semestinya ia lebih banyak menikmati masa muda dan bersenang-senang dengan karir yang sudah lama ia impikan. Nyatanya takdir tidak sebaik itu. Apa yang ia impikan sejak awal harus terkubur hingga tidak ada sisa.

"Ayo Ma!"

Dengan tergesa Keyla menyambar Jaket yang tergantung di belakang pintu.

"Ehh, Nyapunya diselesein dulu dong!"

"Nanti aja deh, Ma. Habis dari pasar."

"Pamalih."

"Kenapa?"

"Nanti Jodohnya di ambil orang."

"Ya aku ambil balik lah."

*****

Setelah selesai melakukan tawar menawar di pasar, Keyla dan ibunya sudah persiapan pulang. Bahan belanja terlalu banyak, Keyla membawanya dulu ke parkiran.

"Ma, Keyla bawa dulu ke parkiran, ya."

"Iya, kamu tungguin aja di sana. Mama mau ada yang dibeli lagi."

Keyla membawa barang belanja menuju motor yang ada di parkiran. Namun dari kejauhan, ia melihat ada seorang cowok kini tengah nongkrong di atas motornya sambil menatap layar ponsel.

Apa dia salah lihat? Seingat Keyla ia memang menaruhnya dibawah pohon ceri agar joknya tidak kepanasan. Memeriksa nomor Plat, ternyata memang motornya.

Keyla menekan alarm pada kunci motor. Cowok itu langsung menoleh dan beranjak karena merasa sang pemilik motor akan datang. Mata Keyla memicing dengan cermat. Dia ingat betul wajah itu. Wajah orang yang membuat Keyla harus menerima hukuman dengan gaji dipotong separuh.

PDKT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang