Hai apa kabar?
Jangan lupa jaga kesehatan.🍑🍑🍑🍑🍑🍑
Farel merasa frustasi sebab dalam beberapa hari ia sama sekali tidak melihat Keyla. Saat ia datang ke cafe, Keyla tidak ada di tempatnya bekerja. Padahal sebelum-sebelumnya ia melihat Keyla mondar-mandir melayani pengunjung. Dengan seragam kerjanya dan juga rambut yang dikuncir rapi.
Sebenarnya, walau Keyla tidak mau menyapa Farel, setidaknya ia masih bisa melihat cewek itu berseliweran di sekitarnya.
Seniat ini Keyla menghindari Farel. Ia sudah memperjuangkannya mati-matian, tapi kenapa Keyla seperti ini? Apa yang membuat Keyla menghindar segininya. Apakah Farel sudah berbuat kesalahan?
Bahkan saat ia datang ke rumah Keyla, cewek itu tidak ada. Ibunya bilang Keyla kerja. Tapi itu Bohong besar.
Farel bertanya pada salah satu pekerja cafe. Mereka bilang ia dipindah ke cabang lain. Tidak tahu tepatnya di mana. Maka, Farel mencoba mengunjungi semua cabang cafe yang ada di Jakarta.
Farel sering terlihat kacau sejak Keyla terus berusaha menjauh dari hidupnya. Aura bahkan tidak pernah menemukan Farel pulang dengan penampilan acak-acakan seperti ini.
"Udah cukup. Jangan berharap terus sama Keyla. Aku nggak mau hidup Kak Farel hancur cuma gara-gara satu cewek." Begitu kata Aura.
"Jangan maksain perasaan yang nggak mungkin, Kak!"
"Aku nggak akan berhenti."
"Cari lagi cewek lain!"
"Nggak semudah itu. Aku cuma mau Keyla," ucap Farel penuh penekanan.
"Padahal dia sudah Seberusaha itu menghilang dari hidup Kak Farel?"
Farel menunduk. Matanya menatap hampa. Farel sendiri masih tidak tahu apa kesalahannya.
Kenapa semua terasa rumit saat perasaan semakin membesar. Saat yang ia inginkan hanya Keyla.
****
"Kasih tau di mana Keyla!"
Mata Farel menatap Hendery dengan kilatan amarah menggebu. Sejak tadi cowok itu berdiri di depan Hendery tanpa ada respon sedikitpun. Sikap Hendery yang seolah tidak peduli itu membuat emosi Farel seakan ingin meluap.
"Lo jangan pura-pura nggak denger!" desis Farel.
Dari saat tahu alasan Keyla menangis adalah Farel, Hendery sungguh ingin membuat banyak tanda di wajah Farel. Dia berusaha membuat Keyla selalu bahagia, nyatanya justru Farel banyak menimbulkan luka.
"Lo katanya sahabat Keyla yang tahu segalanya."
"Lo nggak perlu tahu di mana Keyla. Dia udah bahagia tanpa ada lo di hidupnya."
Kepalan tangan Farel makin kuat. Kesabarannya sedang diuji.
"Kasih tau apa susahnya? Gue perlu ngomong sama dia."
"Lo ada niat apalagi sama Keyla. Nggak cukup semua yang lo lakuin udah nyakitin dia?" hardik Hendery dengan suara sangat keras.
"Gue bener-bener nggak paham. Gue hampir gila karena setiap hari mikirin sikap Keyla kenapa kayak gini, " ucap Farel putus asa. Suaranya terdengar bergetar.
Saat itulah tangan Hendery menghantam wajah Farel dengan amat keras. Memukuli wajah Farel bertubi-tubi dengan emosi meluap.
"Lo cowok apa bukan? Lo jangan pura-pura bego. Justru sikap lo yang bikin Keyla nggak mau ada lo di hidupnya."
Farel berusaha berdiri untuk membalas perlakuan Hendery. Namun ia tumbang karena lagi lagi Hendery mendaratkan lagi bogem mentah ke wajah Farel.
"Gue minta lo jagain Keyla, bukan buat lo sakiti. Gue sayang sama dia, itu alasan gue rela kalo dia lebih milih lo."
Pukulan mendarat lagi ketika Farel berusaha berdiri.
"Kalo lo ngga bisa bikin Keyla bahagia, lo tinggalin dia! Biar gue yang jaga sendiri."
"Tapi gue udah terlanjur sayang sama Keyla."
"Itu yang lo ucapin di depan Keyla, nyatanya lo masih ada hubungannya gelap sama mantan lo itu, kan?"
"Apa?"
"Lo itu udah mainin perasaan Keyla. Kalo lo mau balikan sama mantan lo, ya udah mulai sekarang jauhi Keyla!"
"Gue nggak pernah main-main sama Keyla. Satu lagi, gue ngga pernah ada niat buat balikan sama Nessa."
"Terus selama ini yang lo lakuin di instagram itu apa? Semua isi komentar elo di postingan Nessa udah dibaca sama Keyla."
Sambil membuka instagram, kini Farel mulai mengerti secara perlahan apa sebab Keyla seperti ini.
"Di mana Keyla sekarang?"
Hendery tetap tidak sudi memberi tahu.
"Lo boleh hajar gue nanti. Sekarang kasih tahu keberadaan Keyla. Gue mohon." Farel memohon dengan Sungguh-sungguh. Ia bahkan bersimpuh di kaki Hendery.
Lama Hendery terdiam. Napasnya masih terengah-engah. Ingin kembali membuat tanda lagi. Namun, melihat wajah Farel yang kini tak karuan rupanya ia jadi tidak tega.
Lalu setelah mendengar Jawaban dari mulut Hendery, segera Farel berlari secepat yang ia bisa. Mengemudikan motor dengan kencang di jalanan yang begitu ramai. Rasa sakit akibat pukulan dari Hendery tidak dirasa walau wajahnya penuh dengan tanda di mana-mana.
Keyla benar-benar sudah dibutakan oleh salah paham. Rasa cemburu yang ia simpan seorang dia diri.
"Key, kenapa lo lebih milih menghindar ketimbang jelasin ke gue?"
Dari balik kaca helm, air mata Farel terjatuh. Keyla adalah satu-satunya perempuan yang membuat Farel menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT
RomanceStatus: On going ~~~ Farel tidak mengerti, tahu-tahu sang Ibu menyuruhnya untuk mencari pasangan hidup hanya karena ingin memiliki cucu seperti teman arisannya. Atas permintaan konyol itu, Farel jelas saja menolak. Gila saja! Walau 26 tahun, dia le...