#18. Takut Jatuh Cinta

18 6 1
                                    

Badan Keyla Demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Badan Keyla Demam. Ia pusing dan muntah-muntah beberapa hari belakangan. Makanan yang sudah ditelan tidak semua bisa diterimanya.

Keyla meringkuk di ranjang. Gadis itu lebih kebanyakan melamun. Kejadian malam itu terus menari-nari di kepalanya. Sangat menganggu pikirannya. Banyak hal yang membuat dia tidak mengerti kenapa Farel berani-beraninya melakukan hal segila itu.

Masalahnya itu yang pertama. Keyla benci dengan Farel yang sudah lancang mencuri ciuman pertamanya yang seharusnya bukan dengan cowok itu. Semua itu benar-benar membuatnya gila.

Ibu masuk membawa nampan berisi bubur dan segelas teh hangat. Lalu menyentuh dahi Keyla dengan punggung tangan.

"Masih panas. Periksa ke Dokter, ya!"

Dengan segera Keyla menggeleng.

"Udah 3 hari, Key."

"Nggak. Aku nggak mau."

"Ayo dong, Key! Kamu ini bukan anak-anak lagi."

"Justru itu. Sakit gini doang bawa ke rumah sakit. Kayak orang manja. Nanti juga sembuh sendiri." itulah prinsipnya untuk menghindari yang namanya dokter.

"Ya udah. Kalo gitu makan!"

Keyla menggeleng, "Nggak enak."

"Tapi harus dipaksain biar nggak kosong perutnya."

"Nggak, Ma. Aku nggak nafsu."

"Ayo dong, Keyla."

Keyla bersikukuh menolak.

"Mau Mama ambilin sesuatu?"

"Gak perlu, Ma."

Keyla mendengar suara deru mobil berhenti di depan rumahnya. Ia seperti mengenal suara mobil itu.

Sial sekali. Pasti ibunya yang memberi kabar kalau Keyla sedang sakit.

Jantung Keyla berdebar-debar. Itu Farel. Tidak salah lagi. Keyla harus pura-pura tidur. Dia tidak siap melihat cowok itu atau dia akan malu setengah mati karena mengingat kejadian malam itu.

"Mama ke depan dulu, ya! Kayaknya Farel sama Mamanya dateng."

Keyla tidak menyahut. Dia pura pura mengantuk.

Beberapa saat, kamar terdengar berisik karena kedatangan tiga orang sekaligus. Membawa buah tangan berupa buah-buahan dan makanan. Aura beserta ibunya paling heboh menanyakan keadaan Keyla.

"Keyla masih demam?"

"Dia mual-mual tadi."

"Udah diperiksain belum?"

"Dia nggak mau."

"Keyla, ke rumah sakit, ya?" kata Ratna sambil menyentuh badan Keyla. Membujuknya dengan lembut.

Jujur saja Keyla masih merasa badannya lemas. Bahkan untuk memasukkan makanan ke mulut tangannya agak bergetar bahkan sampai tumpah.

"Kalo gitu Tante suapin mau?"

PDKT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang