Keyla mengekor di belakang Farel dengan perasaan canggung sekaligus kesal. Bagaimana bisa dia harus pulang sama cowok ini, sementara mereka baru saja berdebat."Gue pulang sendiri aja." Keyla berhenti seraya melipat tangan di dada.
Kepala Farel berputar menatap Keyla, "biar gue diceramahin Mama? Iya?"
"Ya,itu urusan lo. Emang gue pikirin." Keyla merotasikan bola matanya dengan malas.
"Gue males ya kalo nanti ditanya-tanya lo udah sampai rumah apa belum."
"Ya jawab aja sampe rumah. Ribet amat jadi orang."
"Belanjaan lo ada di bagasi, Njing!"
"Ya udah Njing nanti lo urusin sendiri. Pokoknya gue gak mau pulang bareng Lo."
Mereka berdua selalu berbicara dengan kasar. Sejak pertama bertemu dan mendapat masalah, berbicara lemah lembut dan santun pun tak ada yang Sudi.
Keyla meninggalkan Farel di tempatnya sambil membuka layar HP. Baginya lebih baik naik motor si Abang Grab.
Farel hanya bisa menatap kesal Keyla dari jauh. Kemudian ia masuk mobil seorang diri. Terserah dia mau ke mana, dia tidak peduli. Lagipula Keyla siapanya sampai ia harus merasa bersalah? Hanya saja jangan sampai ibunya menelpon dan menanyakan Keyla sudah sampai rumah apa belum.
Sementara itu Keyla baru tahu kalau HPnya tidak ada kuota. Jelas saja dia tidak bisa menggunakan Hpnya untuk memesan ojek online. Dompetnya juga ketinggalan di jok sepeda.
Sial sekali dia hari ini. Sekarang bagaimana ia akan sampai rumah?
Keyla mengipasi leher dengan tangannya. Kerongkongannya dicekat oleh rasa haus. Dalam kepala Keyla terbayang Sebotol goodday avocado delight pasti segar.
Oh, sial! dompetnya tidak lagi dengannya.
Suara klakson mobil berseru nyaring dari belakang Keyla. Dia pikir dia tidak berada di tengah jalan, kenapa mobil itu terus saja membunyikan klakson?
Keyla menoleh ke belakang."Oh, ternyata si cowok nyebelin!"
"Cepetan naik!" ucapnya sambil membuka jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
PDKT
RomanceStatus: On going ~~~ Farel tidak mengerti, tahu-tahu sang Ibu menyuruhnya untuk mencari pasangan hidup hanya karena ingin memiliki cucu seperti teman arisannya. Atas permintaan konyol itu, Farel jelas saja menolak. Gila saja! Walau 26 tahun, dia le...