Negeri Elysian, negeri yang paling maju dan terkuat dibandingkan negeri disekitarnya. Rakyat keturunan asli negeri ini diberkahi kekuatan sihir sesuai dengan garis keturunan keluarganya. Walaupun diberkahi dengan sihir, negeri Elysian juga tidak hentinya mengembangkan berbagai teknologi yang juga diimport ke negeri tetangga untuk membantu mereka. Disini, keamanan para rakyatnya sudah terjamin. Selama berabad-abad tidak ada satupun negeri yang berani mengusik Elysian. Tempat tinggal yang diidamkan oleh semua orang.
Tapi siapa sangka, dibalik kemakmuran yang didapat Elysian terdapat juga konsekuensi yang mereka terima. Setiap lima puluh tahun sekali sebuah wabah atau lebih sering disebut kutukan oleh rakyatnya datang menghantui Elysian. Banyak kabar burung terdengar bahwa, sebab terjadinya kutukan ini adalah para pendahulu yang terlampau angkuh demhan kekuatan yang mereka miliki. Sehingga Tuhan mengirim sebuah kutukan dinegeri ini untuk selalu memperingati para penempatnya.
Tiap lima puluh tahun wabah ini akan datang dengan pertanda langit yang gelap gulita sedari sore dan pada tengah malam bulan purnama berwarna merah darah akan muncul tiba-tiba. Secara acak, akan terpilih seratus orang malang yang terkena kutukan ini. Bahkan keluarga kerajaan pun tak akan luput dari pemilihan.
Saat purnama muncul tubuh korban akan kaku dan perlahan mengeras, hingga saat pagi tubuh mereka mengeras sempurna bagai patung. Erangan sakit akan memenuhi malam purnama merah dari para korban. Rasa sakit yang luar biasa dirasa oleh korbannya.
Raja ke-67 Elysian, Eunhyuk Cornwall mengumpulkan beberapa para ahli diberbagai bidang dinegerinya untuk mencari penawar kutukan purnama merah. Selama 9 tahun penelitian dilakukan secara rahasia disebuah bangunan khusus, dilahan pribadi milik sang raja. Penelitian ini hanya diketahui oleh raja Eunhyuk, penasehatnya dan para peneliti sendiri.
Data yang didapat dari penelitian ini sangat penting karena, jika penelitian ini berhasil maka Elysian merupakan satu-satunya negeri yang telah menentang kutukan Tuhan. Entah apa saja manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini, pasti tidak hanya sebagai penawar kutukan purnama merah.
Hingga entah dari mana dokumen inti yang para peneliti sembunyikan bahkan dari sang raja bocor. Suatu hari saat tengah dimalam dimana para peneliti tengah tertidur lelap dirumah yang telah disediakan tentara kerajaan menerobos masuk.
Ternyata Raja Eunhyuk sebelumnya telah mencari dokumen inti di Laboratorium peneliti tapi tak menemukannya. Entah semenakjubkan apa isi dokumen itu sehingga membuat raja yang dikenal dermawan dan bijaksana ini menjadi tamak.
"Jeonghan sayang, ingat kata-kata ayah. Ikuti paman Donghae dan jangan melawan perkataannya. Dia akan membawamu dan anak-anak yang lain ketempat aman." Ucap lelaki berusia sekitar 35 tahunan pada sang anak.
****
"Hyung.. Bangun!" Teriak lelaki berkacamata berusaha membangunkan lelaki lainnya yang sedang tertidur dengan mengigau.
"Argh... Wonwoo ya... terimakasih, kau menyelamatkanku lagi." Bangun dan menopang kepalanya yang pusing.
Lelaki berkacamata yang dipanggil Wonwoo ini menatap sayang hyung dengan raut muka khawatir.
"Kau memimpikannya lagi kan, Jeonghan hyung?" Tebaknya.
Jeonggan menatap manik mata Wonwoo yang terlihat khawatir selama beberapa saat. Sebuah senyum tipis kemudian muncul disudur bibirnya.
"Aku tak bisa membohongimu kan?" Ucapnya lirih
Wonwoo mengembuskan nafasnya panjang dan melangkah duduk kepinggir ranjang. "Sudah kubilang berkali-kali hyung. Jika kau sedang memiliki kekhawatiran, ceritakan saja padaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Righteousness
FanfictionElysian, negeri makmur dengan teknologinya yang maju dan rata-rata penduduknya diberkahi kekuatan sihir. Namun, dalam lima puluh tahun sekali negri yang makmur ini mendapat kutukan yang pasti akan memakan korban 100 jiwa rakyatnya secara acak. Tubuh...