Mungkin sudah ada beberapa jam Jeonghan terperangkap bersama lelaki yang mengaku cinta dari masa lalu sang ibu. Hari masih sama dengan langit biru dan matahari yang bersinar hangat.
"Pukul berapa sekarang? Aku tidak bisa membaca waktu dengan matahari yang selalu ada ditempatnya." ucap Jeonghan, wajahnya menengadah menatap benda bulat silau diatas.
Ios tersenyum kecil, wajah dan gerak geriknya mirip sekali Artha. Membuatnya ingin menarik tubuh Jeonghan dalam pelukan, namun tau itu bisa membuat pria cantik itu makin membencinya. "Sudah kubilang ini duniaku, jadi waktu disini juga sesuai keinginanku. Aku tidak suka langit hitam yang menjadikan sekitarnya gelap. Makannya hari disini selalu cerah."
"Kalau begitu kita percepat, dengan waktu yang tak pasti aku makin tak bisa berlama disini."
"Oke nak tenangkan dirimu. Aku akan mulai dari akar permasalahan yang menimpa kalian saat ini. Semua disebabkan oleh raja kalian jaman dahulu, ditambah campur tangan dewa yang dibuang dan sang penguasa neraka."
Mata Jeonghan berkedip dua kali, cerita makin meluas dan diluar nalar. Tapi satu sisi dalam hatinya juga tak heran dengan imbas yang menimpa Elysian sekarang.
"Raja? Setauku penguasa negeri sebelum Raja Eunhyuk adalah orang-orang bijak yang membawa Elysian pada kejayaan."
Ios tertawa, bahkan suaranya pun seperti parasnya yang indah. Sangat halus dan nyaman didengar oleh telinga. "Ternyata begitu kalian menilai tikus-tikus itu." jemari rampingnya menyeka setetes air yang keluar dari mata cyan miliknya. "Jangan percaya siapapun dari pihak kerajaan Jeonghan, dari yang mereka lakukan pada keluargamu pasti ku paham."
Wajah Jeonghan menunduk, mengingat segala yang dialaminya dan orang-orang di Righteouosness. Tak salah juga percaya dengan perkataan Ios untuk yang dialaminya sekarang.
"Kau tau kenapa Elysian selalu ada di puncak dan tak bisa disentuh oleh pihak manapun?"
"Tentu karna kami dianugrahi sihir yang mengagumkan." jawab Jeonghan yakin.
Bibir Ios tertarik ke satu sudut, "Tak salah juga, tapi walaupun memiliki sihir, jika negeri kuat lain bersatu melakukan pemberontakan juga tak mustahil."
"Kami juga memiliki kemajuan teknologi terbaik, aku rasa tidak ada orang bodoh yang akan berpikir membuang nyawa untuk menyentuh Elysian." Jeonghan masih bertahan pada pendapatnya.
"Tepat, teknologi yang maju dan senjata berkualitas tinggi tak bisa hancur, kau pikir bagaimana kalian bisa memperoleh semua itu dengan mudah?"
Jeonghan tak bisa menjawab pertanyaan Ios. Yang ia tau katanya pihak kerajaan menemukan pertambahan yang dirahasiakan untuk membuat persenjataan dan ada kemunculan seorang jenius misterius yang mengolah bahan itu menjadi berbagai barang.
"Kau tak tau bukan?" tanya Ios lagi dan dijawab gelengan kepala.
"Karena pemimpian kalian yang tamak membuat janji dengan mereka yang namanya tak boleh disebutkan."
Kepala Jeonghan berputar, tiap Ios mengarahkan pembicaraannya pada sosok itu rasa pusing menembak kepalanya. "Kau memiliki darah malaikat, makannya tiap kusinggung tentang orang itu tubuhmu ikut bereaksi."
"Sebenarnya siapa dia? Kenapa keberadaannya tak bisa diusik?"
"Seorang malaikat dengan pangkat tinggi yang turunkan karena dosanya, lalu dibantu oleh si penguasa neraka. Raja kalian memiliki perjanjian dengan mereka yang dikutuk oleh langit. Maka dari itu penduduk atas murka karena merasa dikhianati dengan anugrah yang sudah mereka beri pada Elysian, dan datanglah kutukan beserta bencana beruntun yang terjadi."
Satu lagi tembakan yang lebih kuat muncul dikepala Jeonghan, menyebabkan rasa sakit berkali lipat karena membahas mereka lebih dalam. Tangannya menarik rambut halusnya berharap rasa pusingnya bisa dikurangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Righteousness
FanficElysian, negeri makmur dengan teknologinya yang maju dan rata-rata penduduknya diberkahi kekuatan sihir. Namun, dalam lima puluh tahun sekali negri yang makmur ini mendapat kutukan yang pasti akan memakan korban 100 jiwa rakyatnya secara acak. Tubuh...