Pagi sekali Jisoo dan Jihoon sedang menghadap Donghae yang duduk dikursinya didampingi Jeonghan serta Seungkwan masing -masing berdiri disamping kanan dan kiri . Wonwoo dan Minghao juga ikut serta tapi mereka hanya bisa menyaksikan dari belakang.
Sekarang ini bukanlah pertemuan antar saudara, melainkan pemimpin Righteousness yang akan menyidang Ketua Divisi serta Wakilnya yang telah lalai.
"Ketua Divisi 2 Jisoo dan Wakil Ketua Divisi 2 Jihoon, dari yang sudah kalian ceritakan tau dimana salahnya?" Ucap Donghae, kedua tangannya mengepal keatas dijadikan sandaran kepala.
"Saya paham kesalahan yang kami buat, tapi maaf disini Jihoon tak berperan apapun. Semua yang terjadi murni kelalaianku." Jawab Jisoo.
Jihoon dibuat kaget dengan jawaban Jisoo, tidak! Jika hyungnya berkata seperti ini maka hukumannya akan jadi berat.
"Ti-tidak! Aku juga..."
"Aku bilang ini tanggung jawabku Wakil Ketua Divisi 2, Lee Jihoon." Timpal Jisoo, ada penekanan dalam kalimatnya.
"Baiklah, sekarang kuperintahkan kau untuk untuk meminta maaf pada Seokmin dan... pergilah memburu pada bandit yang datang kesini untuk mencari kita. Jangan pulang sampai kau berhasil menyingkirkan 100 kepala, di dermaga. Itu hukumanmu." Perintah Donghae.
Tak ada yang berani membantah, walaupun mereka terasa berat dengan hukuman yang diberikan. Dermaga itu tempat kedatangan para bandit ke Elysian, yang benar saja kesana seorang diri. Namun seorang ketua divisi dengan sengaja membiarkan anggotanya terluka dalam pengawasannya merupakan kesalahan fatal.
Jihoon mencari sosok yang kiranya bisa dimintai pertolongan. Matanya terus memandang harap kearah Jeonghan. Yang ditatap hanya menggelengkan kepala pelan, perintah Donghae sudah tak bisa dibantah.
"Jika kau sudah paham, Wonwoo! Minghao! Maju kedepan." Dalam suasana tegang Donghae masih melanjutkan narasinya.
Donghae melirik kearah kanan tempat Jeonghan, tangannya mempersilahkan sang wakil untuk melanjutkan
"Dengan tidak memungkinkannya Hoseok hyung dan Namjoon hyung memegang Divisi 3, maka anggotanya akan terbagi. Beberapa dari mereka akan masuk membantu Divisi 1 dan 2, sisanya akan disini bersamaku dan Seungkwan."
Seungkwan maju, menyerahkan kertas berisi daftar nama yang akan masuk kedivisi masing-masing.
"Itu daftar nama yang akan masuk ke divisi kalian. Segera bimbing mereka untuk menyesuaikan diri. Wonwoo dan Minghao perketat keamanan dan perbanyak patroli. Jisoo dan Jihoon cari sebanyak mungkin informasi pergerakan sang Raja. Jika tak ada yang ingin ditanyakan kalian bisa keluar."
"Kami mengerti." Ujar keempatnya serempat, membungkukan badan dan keluar dari dalam ruangan.
Terisa tiga orang didalam yang masih berbincang serius, membicarakan tupoksi kerja yang kini bertambah.
"Sepertinya aku baru bisa pergi esok hari" Batin Jeonghan.
*****
Dalam kamar Seokmin terasa sesak, dari kemarin enam saudaranya tak mau beranjak dari kamarnya. Bahkan tidur dan makan mereka semua disini.
"Dino bagaimana laporanmu kemarin?" Tanya Jun pada bungsunya.
"Hanya melaporkan apa yang terjadi dan mereka bilang Tuan Baekho berharap kita tak membuang waktu terlalu banyak jika ingin membawa keluar ibu dari sana."
"Kau sempat bertanya keadaan Ibu?" Kini Soonyoung yang bertanya.
Dino mengangguk. "Ibu dalam keadaan baik selama kita melakukan tugas dengan benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Righteousness
FanfictionElysian, negeri makmur dengan teknologinya yang maju dan rata-rata penduduknya diberkahi kekuatan sihir. Namun, dalam lima puluh tahun sekali negri yang makmur ini mendapat kutukan yang pasti akan memakan korban 100 jiwa rakyatnya secara acak. Tubuh...