Seungcheol sudah setengah frustasi, keadaan Jeonghan juga tidak bagus dengan sebelah sayapnya. Yesung, seberat apapun luka yang didapatnya selalu kembali pulih dengan cepat. Hingga sang malaikat jatuh berguling kesakitan di tanah. Dan di waktu yang bersamaan Jeonghan memberi respon atas rasa sakit Yesung.
Beberapa iblis masuk atas ijin Yesung ke dalam area yang sudah di mantrai. "JEONGHAN!" malaikat cantiknya terbang meliuk ke arah para iblis, dia mengeluarkan kekuatannya membunuh para iblis dan... manusia yang mereka bawa. Kepala dua pemuda menggelinding ke sisi berlawanan.
Seungcheol tak percaya dengan yang dilihat kedua matanya. Tubuhnya mematung tak mengerti harus bereaksi seperti apa. Kulit putih dan rambut perak Jeonghan berhias corak merah sekarang. Kemudian dia berbalik, menyeka noda darah di wajah dengan punggung tanganna.
"Jangan melihatku seperti itu Cheol," Jeonghan berjalan mendekati Seungcheol yang malah mundur beberapa langkah, membuat kaki si cantik berhenti. "Ah kau takut ya, tapi jika tak ku lakukan mereka akan memiliki kematian yang menyakitkan. Dan kita tidak dalam posisi bisa melindungi orang lain sekarang."
Hanya itu yang Jeonghan katakan dengan wajah dinginnya, setelahnya ia pergi meninggalkan pria besar itu sendiri, bergulat dengan perasannya yang entah bagaimana sekarang.
Selagi Seungcheol memproses adegan mengejutkan barusan, Jeonghan sudah menghadapi Yesung yang mengamuk karena makanannya hancur. Sepertinya bukan Seungcheol saja yang tidak mengira tindakan Jeonghan sebelumnya.
Jeonghan dan Yesung bertarung tanpa henti, keduanya sama-sama terluka, sembuh, terluka dan sembuh kembali secara berulang. Hanya, ama-kelamaan Yesung seperti kehilangan kendali dirinya. Urat nadi berarna kemerahan menjalar perlahan memenuhi permukaan kulitnya. Beberapa iblis masih berusaha masuk membawa manusia lain, namun Jeonghan selalu lebih cepat membunuh mereka.
"Pelindung umat manusia? Omong kosong, kau sudah memenggal 12 diantaranya." ujar Yesung satu sudut bibirnya terangkat menyindir, badannya basah oleh keringat karena menahan sakit.
Jeonghan masih dengan ketenangannya, "Aku membuat pilihan ter logis. Mengorbankan beberapa orang untuk menyelamatkan jutaan manusia lain adalah tindakan masuk akal."
Seungcheol tersadarkan dengan kalimat Jeonghan. Pada kenyataannya ia dan yang lain memang tak bisa menyelamatkan semua orang. Yang tak diperhatikannya, beberapa dari mereka memberikan sebuah senyuman tipis pada Jeonghan sebelumnya, seperti meyakini pula kalau ini pilhan terbaik.Disini justru Jeonghan yang paling merasa sakit. Dia yang salah satu paling keras melindungi tanah ini, tempatnya lahir dan tumbuh walaupun penuh penderitaan. Dengan kedua tangannya sendiri Jeonghan juga mengakhiri hidup orang yang juga ingin dilindunginya selama ini. Dengan wajah tenang itu, tangannya bergetar dengan penuh darah.
Tidak, dia tak boleh kembali melemah setelah beberapa janji yang diberikan pada Jeonghan. Tindakan yang memalukan. "Han kau punya rencana kan? Lakukan saja, aku yang akan menghalau para iblis pengantar manusia itu."
"Oh, sudah tidak padaku rupanya." ucap Jeonghan.
"... maaf, aku memang masih jadi lelaki bodoh. Tapi Han, percayalah, semua yang kuucakan padamu adalah keyakinan."
Jeonghan tidak menjawab, ia dan Seungcheol saling memunggungi. Dengan ikatan yang keduanya miliki Seungcheol bisa tau apa yang Jeonghan pikirkan jika lelaki itu memperbolehkannya.
"Semakin cepat kita menyelesaikannya, maka semakin sedikit manusia yang terbunuh Cheol."
"Aku mengerti, Han... menurutku kau akan sangat cantik mengenakan jas putih di altar- bersamaku."
"Cheol asal kau tau, cincin tipis dan kecil akan cocok untuk jariku."
Jeonghan tidak tau kalau pria besar dibelakangnya memberikan tertawa kecil atas jawaban yang diberikan, "Terimakasih informasinya Han, kau pasti akan melihat tangan cantikmu dihiasi cincin pemberianku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Righteousness
FanfictionElysian, negeri makmur dengan teknologinya yang maju dan rata-rata penduduknya diberkahi kekuatan sihir. Namun, dalam lima puluh tahun sekali negri yang makmur ini mendapat kutukan yang pasti akan memakan korban 100 jiwa rakyatnya secara acak. Tubuh...