Enam puluh tahun lalu, disebuah kastil megah yang berdiri diatas langit milik salah seorang dewa yang baru saja pulang dari tugasnya, ia duduk disinggana megahnya dengan tubuh lelah.
"Artha." Panggil sang Dewa.
Empunya nama segera menampakan dirinya dalam hitungan detik.
"Hamba menghadap Dewa Aesklepios yang agung." Perempuan cantik dengan sayap putih bersemburat cokelat bersujud dengan kepala menunduk.
"Bangunlah disini hanya ada kita berdua, hatiku sakit melihatmu bersujud padaku. Kemarilah."
Artha bangun dari sujudnya dan berjalan mendekat ke singgasana.
"Mendekat lagi Artha, aku membutuhkanmu. Tugas dari situa Zeus sungguh melelahkan." Aesklepios menarik tangan mungil milik Arta dan membawanya mendekat, duduk dipangkuannya.
Aesklepios sang Dewa pengobatan, penyembuhan dan bahkan keabadian selalu mendapatkan tugas yang berat dari pemimpin para Dewa, Zeus.
"Tolong jangan seperti ini Dewa, aku..." Ucapannya berhenti tepat saat sebuah jari milik Aesklepios mendarat dibibirnya.
"Ios Artha, sudah kukatakan aku sangat benci kau berlaku seperti dayangku."
"Tapi memang benar, aku hanyalah malaikat rendahan yang diciptakan Angel Michael untuk melayanimu. Harusnya aku tak boleh merasakan cinta, ini perbuatan dosa Ios." Artha menangkup paras cantiknya dengan kedua tangan.
"Kau adalah malaikat tercantik yang diciptakan Michael dari kelopak bunga Adumbara, sosok yang sempurna yang diinginkan Dewa lain dan kesayangan si Michael. Berhenti merendahkan dirimu." Aesklepios mengelus pipi Artha perlahan.
"Aku takut Ios... aku takut..."
"Aku sudah berjanji akan melindungimu bahkan dari Zeus sekalipun."
"Tapi kau bisa ditidurkan selamanya jika ketahuan menjalin hubungan denganku, Zeus sudah mengincarmu dari lama kau tau itu. Tak apa jika aku dimusnahkan, tapi tidak denganmu."
Aesklepios membawa tubuh Artha kedalam pelukannya. Berusaha menghapus kekhawatiran dan ketakuran malaikat cantiknya. Selalu saja bahasan ini muncul jika mereka bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Righteousness
FanfictionElysian, negeri makmur dengan teknologinya yang maju dan rata-rata penduduknya diberkahi kekuatan sihir. Namun, dalam lima puluh tahun sekali negri yang makmur ini mendapat kutukan yang pasti akan memakan korban 100 jiwa rakyatnya secara acak. Tubuh...