Bagian 65

358 53 5
                                    

Jeonghan dan yang lain memperhatikan bangakai iblis ditanah. Wujudnya jadi lebih mengerikan karena mereka sudah memotong tubuh iblis itu menjadi beberapa bagian agar tidak bangkit lagi.

 Wujudnya jadi lebih mengerikan karena mereka sudah memotong tubuh iblis itu menjadi beberapa bagian agar tidak bangkit lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pertama kalinya aku melihat makhluk seperti ini. Rupanya ada yang lebih buruk dari monster." Soonyoung bergidik ngeri melihat potongan iblis didepannya.

"Jauh lebih mengerikan kurasa. Lihatlah penampilan yang mirip manusia dan rasa haus darah yang mirip monster." saut Minghao.

"Kau benar." satu jawaban Jeonghan mengambil alih atensi semua orang. "Pada dasarnya para iblis merupakan jiwa pendosa yang dikurung di dasar neraka. Wujud mereka menyesuaikan kesalahan dimasa hidup. Dan harusnya mereka tak bisa menginjakan kaki di dunia lagi."

"Kau bilang mereka manusia dulunya hyung?" tanya Seungkwan tak percaya.

Disaat yang bersamaan ada seseorang yang masih menatap para iblis lekat. Ada perasaan gelisah saat mendengar omongan Jeonghan barusan.

"Pendosa... apa aku juga akan seperti mereka nanti?" lirih, pikiran Dino lolos dari mulutnya.

Ah tiba-tiba gaduhnya hilang dan jadi sepi, Dino baru sadar ternyata semua orang mendengar isi otaknya. "Oh em... maksudku, a-aku hanya sedang-"

Seungcheol merangkul tubuh Dino dengan tangan kekarnya sampai di adik tertarik cukup kencang. "Aduh, adik bodohku ini kenapa malah memikirkan hal yang tidak-tidak."

Malunya, Dino berharap yang lain pura-pura tak mendengar saja. Kalau seperti ini dia sungguh seperti bocah lemah dengan mimpi buruknya. Pasti sebentar lagi mereka akan mengejek dan mentertawakannya. Dino diam menunggu, menundukan kepalanya. Aneh, kenapa tidak ada yang bersuara.

Namun tidak, yang ada satu pelukan hangat menyelimuti tubuhnya. "Tentu saja tidak. Kau sudah banyak berkorban untuk menebus semua kesalahan dimasa lalu. Mereka akan tau mana yang memang pantas berada di surga."

Dino membalas pelukan itu, sama hangatnya seperti yang dulu. Bagaimana dia bisa masuk ke perangkap bodoh sampai menyakiti orang selembut dulu? Mulai detik ini Dino berjanji pada dirinya sendiri untuk bersumpah setia pada Jeonghan.

"Kawan-kawan ada enam orang anak disini!" teriak Mingyu. Dia dan Wonwoo sejak tadi berkeliling mengitari desa ini. Awalnya hanya Wonwoo sendiri, namun Mingyu terus mengekor dan tak mendapat protes dari Wonwoo.

Benar ada enam anak lelaki. Mereka bersembuyi dalam lemari cukup besar yang dipakai menyimpan bahan makanan. Anak-anak itu bersembunyi diantara sayur, daging dan bahan dapur lainnya. Selain keajaiban dan bantuan bau bumbu dapur yang menyamarkan keberadaan mereka, ada sesuatu dalam diri anak-anak itu yang membuat mereka lolos dari pembantaian.

Keenam anak itu berkumpul jadi satu setelah Wonwoo membuka lemari kayu yang tertimbun beberapa material bangunan. Badan mereka menggigil karena takut. Bahkan Wonwoo belum berhasil membujuk salah satu dari mereka untuk keluar.

Righteousness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang