[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA - UPDATE 3 BAB SETIAP HARI SELASA ]
Siapa yang menyangka, jika skandal yang diterima oleh Lee Jong-suk hanyalah permulaan untuk mimpi buruknya yang panjang.
Tidak ada yang menyangka jika ternyata Lee Jong-suk berhadapan lang...
Hari masih pagi, tapi Gwang-il sudah berada di rumah sakit tempat Jongsuk dirawat. Sejak tadi lelaki itu bersembunyi di balik dinding tak jauh dari bangsal VVIP.
Gwang-il terus mengawasi keadaan sekitar. Kehadirannya tidak tampak mencurigakan karena ia berpakaian layaknya keluarga pasien di bangsal VVIP.
Lelaki itu tersontak seraya berpura memainkan ponselnya saat ia melihat Suzy beranjak keluar dari kamar Jongsuk. Gwang-il terus menatap punggung mungil wanita itu sampai hilang dari pandangannya.
Sekali lagi Gwang-il melirik keadaan sekitar, sebelum akhirnya ia mengambil langkah untuk masuk ke ruangan Jongsuk.
Pintu ruangan terbuka. Menampilkan seorang Lee Jong-Suk yang terikat di ranjangnya-alasan lelaki itu diikat, karena seringkali ada percobaan menyakiti diri sendiri bahkan percobaan bunuh diri dari Jongsuk. Itulah mengapa profesor Choi selaku dokter kejiwaan yang menangani Jongsuk, mengambil keputusan untuk mengikat lelaki itu, dari pada hal yang tidak diinginkan terjadi- dia baru saja tertidur setelah dikasih obat penenang oleh perawat.
"Hahaha, kasihan. Tidak ada lagi Lee Jongsuk si aktor terkenal, yang ada sekarang hanyalah Lee Jongsuk si pengidap gangguan jiwa." Gwang-il tertawa puas.
Kemudian lelaki itu mengeluarkan suntikan kecil dari saku jaketnya. Ia menjentikkan ujung jarum suntikan itu sebelum akhinya menyuntik selang infusan Jongsuk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Pyuur.... kau tidak perlu bersusah payah untuk mengakhiri hidupmu sendiri. Biar kubantu. Kita lihat seberapa parah efek dari cairan yang baru saja aku masukkan ke tubuhmu." kata Gwang-il.
"Selamat tinggal, Lee Jong-Suk."
Gwang-il beranjak pergi dengan seringaian jahat di wajahnya. Lelaki itu melambaikan tangannya-bertindak seolah Jongsuk bisa melihatnya-sebelum ia menghilang di balik pintu.
🍂🍂🍂
Sabina POV
Aku berjalan beriringan dengan langkah profesor Choi. Beliau melangkah sembari menjelaskan mata kuliahnya. Gaya mengajarnya yang khas membuatku tidak pernah bosan saat mengikuti mata kuliahnya. Setiap poin penting dari perkataan profesor Choi aku catat di binder milikku. Mencatat sembari berjalan sudah menjadi hal normal untukku, apalagi saat aku ditugaskan untuk menemani profesor Choi visit ke pasien-pasien rawat inapnya.
Kami tiba di bangsal VVIP. Para perawat yang berjaga sontak berdiri seraya membungkuk memberi salam pada profesor Choi yang berjalan melewatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.