35. Korban Lainnya

50 13 1
                                        

Flashback on

Lee Tae-chan terdiam di ruang kerjanya. Pandangannya menerawang jauh ke masa lampau. Kursi goyang yang ia duduki terus mengayun pelan. Sudah hampir satu jam yang pria berumur itu lakukan hanya diam membisu.

Isi pikirannya begitu ramai. Lee Tae-chan memikirkan bagaimana nasib keluarga dan perusahaan ke depannya. Semua yang telah ia bangun dari nol rasanya menjadi berantakan tidak tentu arah.

Impian menikmati masa tuanya seolah sirna mengingat belum ada yang bisa pria itu percaya untuk memimpin perusahaan. Jangan bahas soal Lee Gwang-il, sudah jelas, sampai mati pun, presdir Lee tidak berniat menyerahkan perusahaan Lee's Company padanya.

Hembusan napas berat keluar dari mulut presdir Lee. Sudah lima tahun lamanya, ia tidak lagi berkuasa penuh bahkan pada dirinya sendiri. Semua sudah ada campur tangan Lee Gwang-il.

Lee Tae-chan beranjak dari kursi goyangnya, berjalan perlahan menuju meja kerja dengan laptop di atasnya. Jari jemarinya mulai memeriksa e-mail yang masuk. Hingga, ada satu e-mail yang menarik perhatiannya. Sebuah pesan yang dikirimkan oleh alamat e-mail bertuliskan,

lminhyunlsw@gmail.com

Perlahan tapi pasti, presdir Lee mulai membuka e-mail itu. Kedua matanya seketika membulat kala membaca kalimat pertama pada e-mail tersebut.

Appa, ini Hyunmin dan Sunwoo.

Bagaimana kabarmu, Lee Tae-chan isajang-nim? jangan terkejut membacanya, appa. Aku dan Sunwoo masih hidup. Sejak awal kami tidak pernah naik ke pesawat itu. Aku dan Sunwoo bisa mencium aroma almond yang begitu kuat dari jus di botol yang Gwang-il buatkan untuk kami.

Kau tahu 'kan artinya apa? Gas hidrogen sianida yang dilepaskan oleh potasium sianida. Aromanya persis seperti aroma almond yang pahit. Aku dan Sunwoo bisa menciumnya dengan jelas.

Kami membiarkan pilot pribadimu terbunuh dalam kecelakaan yang telah Gwang-il rencanakan. Kami baru tahu kalau ternyata pilot itu juga diberi jus yang sama seperti milikku dan Sunwoo.

Saat berita kecelakaan itu disiarkan, aku dan Sunwoo sudah berpindah negara. Kami menaiki pesawat lain di hari yang sama.

Rasanya, kami bersyukur sekaligus sedih karena tidak bisa menyelamatkan nyawa pilot itu. Sejak kecelakaan itu, aku dan Sunwoo mengambil keputusan untuk bersembunyi sembari membuat rencana untuk Lee Gwang-il.

Dia bukan lagi adikku, appa. Gwang-il yang aku kenal sudah tiada dan kini berganti menjadi seorang iblis. Aku selalu mendapat kabar terbaru tentang keluarga kita dan bajingan itu. Aku tahu kalau sifat psikopatnya kian parah.

Maaf karena baru berani menghubungimu, appa. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku dan Sunwoo. Kabar baiknya, aku dan Sunwoo berhasil membangun perusahaan start up di negeri sakura ini. Iya, aku dan Sunwoo telah menetap di Jepang sejak hari itu.

Appa, tolong jangan beri tahu eomma perihal e-mail ini, ya. Ketika datang waktu yang tepat, aku dan Sunwoo pasti akan pulang ke rumah. Tunggu kami, jaga kesehatanmu, appa.

Tubuh Lee Tae-chan terjatuh begitu saja ke lantai. Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dibacanya.

Anak-anakku masih hidup?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang