22. KILAS BALIK - Sebab

20 10 0
                                    

⚠️ WARNING 21++

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ WARNING 21++

Adegan di bab ini masih lanjutan bab sebelumnya, ya, guys! jadi 100% tulisan di part ini adalah flashback.

Ada beberapa adegan sadis dan dewasa. Jadi yang belum cukup umur mohon sekiranya bersikap bijak dalam membaca.

Selamat membaca, maaf menunggu terlalu lama.

Selamat membaca, maaf menunggu terlalu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22. KILAS BALIK - Sebab

Malam itu menjadi malam terkelam di kediaman Presiden direktur Lee's Company, setelah kematian dua putra sulungnya.

Lee Tae-chan mengerjapkan kedua matanya. Mendapatkan penglihatan kabur di sekitarnya. Rasa sakit menyerang bagian dada dan kepala pria itu.

Rasanya begitu engap sampai bernafas saja sulit. Susah payah presdir Lee bangun dari posisinya sembari memegang kening yang terlihat lebam.

Sekali lagi Lee Tae-chan mengerjapkan kedua matanya. Tenggorokan pria itu tercekat seketika.

Tidak jauh dari tempatnya sekarang, Lee Gwang-il-putra bungsunya- terlihat tengah mengayunkan tongkat panjang dengan bola besi yang dipenuhi paku. Di depannya sang istri meraung memohon ampun pada anaknya sendiri.

Presdir Lee berusaha untuk tetap tenang. Pria itu mengedarkan pandangannya. Matanya memusat pada satu balok kayu di belakangnya.

Sekuat tenaga pria itu tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Takut anak bungsunya menyadari kalau ia sudah sadar dan malah semakin membahayakan istrinya.

Presdir Lee berjalan mengendap-ngendap, tangannya terulur pelan meraih balok kayu itu.

Dapat.

Setelahnya, Lee Tae-chan kembali berjalan mengendap menghampiri istri dan anak bungsunya. Pria itu memberi kode dengan meletakkan ibu jari pada bibirnya saat Kim Hyeon-soo menyadari kedatangannya.

"Tidak perlu takut, Eomma. Alat ini tidak akan merenggut nya-"

TAK!

Balok kayu itu berhasil mendarat sempurna di kepala Gwang-il. Membuat pemiliknya tersungkur begitu saja di lantai.

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang