"Sabina, terimakasih sudah menjadi teduh untuk pikiranku yang gaduh."
- It's You by KAINANSETRA
26. Potongan Puzzle
Bae Suzy duduk seorang diri di lobi Rumah Sakit. Gadis itu mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Jongsuk di ruang rawat inap. Kejadian tadi sungguh mengganggu pikirannya. Apa yang Sabina katakan tadi ada yang tidak beres.
Waktu berjalan cepat di sekitar Suzy yang mematung ketakutan. Trauma masa lalunya kembali terbuka. Dengan tangan yang bergetar, gadis itu mengeluarkan ponselnya. Ia mencari nama Mr.Park seraya menghubunginya.
"Oppa.. b-bisak-kah ka-uu t-turun ke lobi?" ucap Suzy terbata-bata.
Di ujung telfon Mr.Park terdengar sangat khawatir. Pria itu segera memutuskan panggilan seraya berlari menghampiri Suzy di lobi rumah sakit.
Mr.Park menyapu pandangannya ke seluruh penjuru lobi, mencari gadis bertubuh mungil yang tadi menelfonnya.
Ketemu.
Matanya menangkap dengan jelas postur tubuh Suzy yang kini terlihat duduk membungkuk sembari menggerakkan kakinya gusar.
"Suzy-ah, wae i-rae?" ucap Mr.Park langsung ketika ia sampai di hadapan Suzy.
Mr.Park berlutut, mensejajarkan wajahnya pada wajah murung Bae Suzy. Tak terelakkan pria itu semakin khawatir ketika air mata Suzy langsung mengalir deras saat melihatnya.
"Naneun museowo..." tangisan Suzy semakin jadi, bahunya terlihat semakin berguncang keras membuat Mr.Park sontak menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
Air mata Suzy terlihat membanjiri jas berwarna cream yang Mr.Park kenakan. Perlahan, pria itu mengusap bahu Suzy lembut, menghantarkan ketenangan pada gadis itu.
"Apa yang membuatmu menangis seperti ini, Suzy-ah?"
Suzy melepas pelukan Mr.Park, gadis itu berusaha mengatur napas sembari mengusap air matanya kasar. Suzy ingin berbicara, tapi napasnya masih belum teratur. Ia menangis tersedu-sedu seolah ada batu besar yang menghantam hatinya.
Selama beberapa menit Mr.Park membiarkan Suzy menangis. Ia tidak banyak berbicara, menunggu gadis itu siap untuk berbicara lebih dulu.
Sepuluh menit berlalu, napas Suzy baru mulai teratur. Gadis itu menghapus kembali sisa terakhir air matanya. Hidungnya mulai memerah dengan kantung mata membengkak, menyisakan bukti dari tangisnya.
"Ada beberapa hal yang mengganggu pikiranku. Sampai akhirnya beberapa saat lalu, firasatku semakin besar. Aku yakin, ada yang tidak beres dengan apa yang menimpa Jongsuk-ie."
Kening Mr.Park mengernyit bingung, "Maksudmu? aku tidak mengerti." jawabnya.
"Apa kau tidak merasa curiga? dari segala banyak tuduhan, mengapa skandal tentang pelecehan seksual yang harus Jongsuk-ie rasakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA - UPDATE 3 BAB SETIAP HARI SELASA ] Siapa yang menyangka, jika skandal yang diterima oleh Lee Jong-suk hanyalah permulaan untuk mimpi buruknya yang panjang. Tidak ada yang menyangka jika ternyata Lee Jong-suk berhadapan lang...