27. Fakta yang Terkuak

24 11 0
                                    

📍Pusat lembaga pemasyarakatan Korea Selatan.

Pagar besi nan kokoh itu terbuka, bersamaan dengan suara panjang yang terdengar seperti klakson kapal laut, mendandakan ada pagar penjara dibuka.

Suasana tegang menyelimuti lapas itu. Rasanya begitu sunyi dan mencekam.

Tanpa sadar Mr.Park dan Suzy menelan ludah mereka gugup. Ini kali pertama untuk mereka berkunjung ke lapas terbesar di Korea Selatan.

Lembaga pemasyarakatan yang berisi segala macam tahanan untuk masa hukuman tindak pidana yang mereka lakukan.

"Kaja," ucap Park Jae-chan sembari membuka pintu mobilnya.

Meski ragu tapi Suzy pun mengikuti pria itu.

Pandangan mereka kembali tersapu pada suasana lapas. Beberapa sipir penjara menjaga, berdiri tegak lengkap dengan atribut kepolisian itu.

"Layanan pemasyarakatan untuk membantumu mencerahkan masa depan."

"Refleksi diri untuk reformasi diri dan keadilan."

Kata demi kata dibaca oleh Suzy dan Mr.Park. Beberapa kata yang membentuk kalimat motivasi untuk para tahanan.

Mr.Park dan Suzy melangkah, mengikuti arah yang telah ditentukan untuk menuju ruang kunjungan narapidana.

Sebelumnya Park Jae-chan mengisi forum kunjungan terlebih dahulu sebelum bertemu dengan narapidana yang diingkan.

"Nama tahanan?" tanya sipir penjara dengan tegas.

"Lee Gwang-il."

"Ada keperluan apa?"

"Tidak ada, hanya sekedar berkunjung."

"Hubungan dengan tahanan?"

Park Jae-chan sontak menoleh pada Suzy yang kini menggelengkan kepala. Tidak tahu harus menjawab apa.

"Teman." jawab Mr.Park akhirnya.

Pengisian forum kunjungan selesai, Park Jae-chan dan Suzy diarahkan oleh sipir penjara untuk masuk ke dalam ruang kunjungan.

Sebuah ruangan kecil yang dibatasi oleh kaca antara pengunjung dan narapidana.

"Praktik kejujuran, lapas bermoral."

"Semua panggilan direkam oleh penjara."

Kalimat itu tertempel jelas pada ruang kunjungan. Sebuah kalimat peringatan agar tidak ada yang berbuat curang selama kunjungan. Baik itu pengunjung, maupun tahanan.

Park Jae-chan dan Suzy menunggu cukup lama. Pria itu sesekali memerhatikan Suzy yang kini menggerakkan kakinya gusar. Wajahnya sedikit pucat. Mr.Park paham, berkunjung ke lapas membuat trauma Suzy kembali muncul.

Yang ditunggu akhirnya datang, jantung Suzy semakin berdegup cepat saat pintu ruang kunjungan di depannya perlahan terbuka. Sipir penjara terlihat mengantar tahanan berbaju coklat dengan tangan yang diborgol.

"Gwaenchana?" tanya Mr.Park memastikan keadaan Suzy.

Gadis itu mengangguk singkat.

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang