32. Long Time No See

27 8 1
                                    

Hari ini, Lee Jong-suk sudah disibukkan kembali oleh rangkaian jadwalnya. Sejak pagi tadi, lelaki kelahiran 1989 itu terus beraktifitas layaknya aktor pada umumnya.

Beberapa adegan untuk drama yang tengah ia bintangi rampung sudah sore ini. Tidak hanya syuting, tadi juga Lee Jong-suk menyempatkan waktunya untuk melakukan pemotretan produk suatu brand yang bekerja sama dengannya.

Mr.Park datang menghampiri Lee Jong-suk yang kini menjadikan tangannya sebagai tumpuan untuk memejamkan matanya sejenak. Lelaki itu tertidur, tampak lelah hingga ia harus pintar memanfaatkan waktu di sela aktifitasnya untuk sekedar beristirahat.

 Lelaki itu tertidur, tampak lelah hingga ia harus pintar memanfaatkan waktu di sela aktifitasnya untuk sekedar beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mr.Park mendengus pelan, lelaki itu memegang perlahan bahu Jongsuk, "Jongsuk-ah, ireona."

"Oh, hyung, wae?" jawab Jongsuk sembari membenarkan posisi duduknya.

Pandangan Mr.Park menyapu ke sekitar ruang tunggu aktornya, memastikan tidak akan ada telinga yang mendengar percakapannya dengan Lee Jong-suk.

"Seo Ji-tae baru saja menghubungiku, ia berkata kalau tim forensik menemukan DNA terduga pelaku di kelamin Shin Soo-young."

"Aish, bajingan itu." geram Jongsuk, "Semua sifat iblis sepertinya terlahir dalam diri bajingan itu. Lalu?"

"Jitae-ssi bilang, tim forensik membutuhkan sample DNA untuk dicocokkan pada DNA yang ditemukan itu."

"Ah, benar juga."

"Sepertinya kita harus menceritakan soal Gwang-il pada Seo Ji-tae. Dari awal sampai akhir harus kita jelaskan agar tidak ada lagi kesalahpahaman."

"Tapi, hyung." sanggah Jongsuk, pandangannya tampak kosong, memandang jauh ke masa lampau, "Aku takut bajingan itu tewas di tangan Jitae-ssi. Aku tidak mempermasalahkan soal itu, tapi tidak adil rasanya jika dia tidak menjalani hukuman sesuai hukum negara ini." lanjutnya.

"Kau masih percaya pada hukum negara kita, setelah tahu kalau orang yang kau jebloskan ke penjara itu bisa bebas dengan mudahnya?"

"Bukan seperti itu maksudku, hyung. Kalau kita berhasil membuktikan kecurangannya dalam masa tahanannya itu, aku yakin, para penguasa hukum juga tidak akan membiarkannya lolos kembali begitu saja."

"Arraseo, aku paham maksudmu. Jadi, bagaimana? mau tidak mau, siap atau tidak siap, kita tetap harus menceritakan pada Jitae-ssi soal bajingan itu. Seo Ji-tae berhak tahu terduga pelaku pembunuhan kekasihnya, Jongsuk-ah."

"Ya sudah, ajak dia bertemu. Nanti malam di rumah Suzy, bagaimana?"

"Wae? kenapa harus di rumah Suzy?"

"Kebetulan gadis itu baru saja menghubungiku, memintaku untuk mengajakmu berkumpul di rumahnya."

"Baiklah."

"Nanti malam, hyung. Aku masih harus menghadiri acara award setelah ini."

"Arraseo, arraseo. Kau sudah makan?"

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang