Bab 38

0 0 0
                                    

Xiuwa dan Xian kemudian saling memandang satu sama lain.Wajah Xian yang manis seperti meyakinkan xiuwa membuat xiuwa membuka matanya dan percaya semua itu tidak akan terjadi.

"Xiuwa kita harus menjalani hidup dengan semangat... tenang ada aku kita akan melewatinya bersama sama...."ucap Xian sambil memeluk xiuwa.
"Hahaha... sayang kamu begitu perhatian padaku.....kau tahu sudah lama tidak ada yang memperhatikanku kecuali ibuku dan Chenzu "kata xiuwa sambil menahan air matanya.
"Apakah manusia seperti dirimu ini sangat cengeng....sudah tidak perlu menangis aku akan selalu ada di sampingmu"ucap Xian.

Xiuwa kemudian terdiam sejenak mendengar perkataan Xian.
"(Aku juga ingin mengerti.... apakah hati manusia itu terbuat dari batu atau bahkan halus seperti kapas)"pikir Xian.
"(Aku hanya perlu menilainya.... walaupun aku masih harus mehami banyak hal....aku sangat tidak mengerti keadaan seperti ini....aku tidak mengerti apa yang harus aku lakukan dikemudian hari..... apakah aku bisa bertahan....atau aku gugur meninggalkan xiuwa sendiri....itu tidak akan terjadi bukan?)"lanjut pikir Xian.
"Kenapa kamu melamun?? apakah sangat tidak nyaman jika seperti ini selama mungkin?"tanya xiuwa.
"Hah??apa kau pikir aku patung yang kamu peluk....aku juga bisa merasa lelah"balas Xian.
"Jadi kamu lelah aku minta maaf...."ucap xiuwa.

Seketika Xian mencium bibir xiuwa dengan lembut.

"Terimakasih sayang"ucap Xian.
Xiuwa seketika mematung melihat Xian dan memerah.Ekspresinya seketika membuat kaku wajahnya.
"Hahaha... apakah kamu malu....hei lihat wajahmu sekarang saja sangat imut"kata Xian sambil mencubit pipi xiuwa.
"Haihhh....Xian kau jangan main main denganku ketika kamu hamil....aku takut tidak bisa menahannya"ucap xiuwa.
"Kalau begitu tahanlah"kata Xian dengan senyum manisnya.
"Hahah... bodoh"kata Xiuwa sambil ikut tertawa.

Renxu terdiam sambil memandang kearah air mancur yang didepan halaman kediaman Zu.Sedetik saja pandangan tidak beralih dari air mancur itu.

-------------

"Papa dia siapa?"tanya Renxu ketika masih kecil.
"Dia Zu Xiuwa dari keluarga Zu ayo berkenalan..."ucap papanya Renxu.
"Hai aku Ruo Renxu... bolehkah kita berkenalan?"tanya Renxu.
"Tidak....aku tidak mau"kata Xiuwa dengan arogan.
"Xiuwa jangan begitu.... dasar anak nakal...ayo salaman"kata papanya xiuwa sambil mendorong xiuwa ke Renxu.

Xiuwa dan Renxu berjalan ke depan pintu rumah kediaman Zu.
"Kamu tampan seperti seperti pangeran bangsawan"ucap Renxu.
"Sebaiknya kamu pergi jauh jauh dariku"kata xiuwa.
"Hah?? kenapa aku punya salah padamu?"tanya Renxu.
"Kau sangat menjijikkan sama seperti mama tiriku"kata xiuwa.
"Kenapa kamu mengatakan hal aneh itu ayolah aku hanya gadis kecil yang manis bukankah begitu?"ucap Renxu dengan wajah manisnya
"Tidak.....kau sangat kotor dan konyol.... apakah semua anak gadis seperti ini??? astaga dasar wanita "kata xiuwa sambil pergi meninggalkan Renxu.

Renxu kemudian memegang tangan Xiuwa.
"Lalu apa salahnya jika aku ingin berkenalan denganmu???aku kan hanya gadis kecil yang tidak memiliki teman"kata Renxu sambil menundukkan kepalanya.
"Lepaskan!!!!aku peringatkan padamu berhenti menyentuhku!!!!aku sangat jijik padamu jika kamu tidak percaya berkacalah di air mancur itu....biar kau melihatnya sendiri"kata Xiuwa dengan wajah kesalnya.

Renxu kemudian memandang kearah air mancur itu lalu menangis setelah melihat dirinya sendiri.

--------------

Seketika itu lamunan Renxu buyar setelah Zinwen memanggilnya.
"Apa yang kamu lakukan disana?"tanya zinwen.
"Ahhh....aku hanya bersantai...hmmmm sepertinya sudah mulai dingin...aku masuk duluan ya kak ke rumah"kata Renxu sambil meninggalkan zinwen.

Zinwen kemudian memegang tangan Renxu.Langkah Renxu seketika terhenti.
"Aku menyukaimu"ucap Zinwen.
Pupil mata Renxu seketika mengecil karena terkejut.Tanganya kemudian mengepal dan langsung menampar wajah zinwen.

Plakkkk .....

"Brengsek..."kata Renxu sambil menangis.
Zinwen seketika terdiam melihat wajah itu.Renxu kemudian langsung berlari ke dalam rumah.
"Apakah aku melakukan kesalahan?"gumam zinwen.

Renxu langsung mengunci pintu kamarnya dan berbaring di ranjang.
"Aku sangat mencintai xiuwa....entah sejak kapan perasaan ini"gumam Renxu.
"(Aku tidak boleh menangis jika tidak papa akan menghabisi seluruh keluarga Zu)"pikir Renxu sambil menghapus air matanya dan tidur.

Pagi kembali datang.Xian terbangun dari tidurnya dan melihat Xiuwa yang sedang membaca koran.
"Xiuwa kamu tidak bekerja?"tanya Xian.
"Hmmm jika aku bekerja siapa yang akan menjagamu?"tanya xiuwa kembali.
"Aghh...kamu tidak perlu begitu khawatir aku baik baik saja"ucap Xian.
"Lagi pula ini adalah hal yang wajar karena ini anak pertama untuk kita"kata xiuwa sambil mengelus perut Xian.
"Ahh xiuwa geli....jangan kamu lakukan itu aku akan memukulmu!"kata Xian sambil memegang tangan Xiuwa dengan kuat.
"Hahaha iya..."
"Oh iya Xiuwa apakah kamu tidak menjenguk istrimu?"tanya Xian.
"Istriku hanya kamu bagaimana aku bisa memiliki istri lain"balas xiuwa sambil memeluk Xian dengan erat.
"Xiuwa ini tidak bercanda.....hei lihat aku....mau bagaimanapun dia juga istrimu kamu tidak boleh melakukan itu"kata Xian sambil memegang wajah xiuwa.
"Aku tidak mau....aku juga tidak menyukainya lalu kenapa aku harus repot-repot lebih baik mengurus anak kita"ucap xiuwa.
"Xiuwa.... jika kamu terus menerus tidak muncul di hadapannya kamu akan semakin dicurigai....jadi... bukankah kamu bilang ini demi kebaikanku dan anak kita?"tanya Xian dengan wajah ambisius.
"Haihhh baiklah nanti aku akan pergi menjenguknya.... Xian jangan membiarkan hatimu terbuka seperti itu...itu akan melukai dirimu sendiri nantinya (hahh apa dia memang terlalu polos??atau benar benar bodoh?)"pikir xiuwa.
"Tidak apa....umhh bisakah mengantarku sampai pulang ke laut?"tanya Xian.
"Ke laut?tu...tunggu sekarang juga?"tanya xiuwa.
"Iya...."kata Xian.

Sebenarnya dari awal sampai akhir Xiuwa tetap khawatir dan sangat ingin melarang Xian untuk berenang di laut karena sedang mengandung.Wajahnya seketika pucat.Tatapan matanya mulai kosong.

"Xiuwa??ayo sekarang tubuhku baik baik saja sepertinya"ucap Xian.
"Ahh...iya iya ayo"kata xiuwa.
Xiuwa terpaksa harus mengatakan iya agar Xian tidak bersedih.

Xiuwa dan Xian kemudian keluar dari rumah sakit.Langsung pada intinya Xiuwa kemudian mengantarkan Xian kembali ke laut.

Selama perjalanan pikiran xiuwa sangat kacau.Xiuwa terus berfokus pada jalanan dan tidak sesekali saja menoleh ke arah Xian.

"(Xiuwa kenapa?)"pikir Xian.

Xiuwa kemudian menurunkan Xian tepat dipinggir pantai.
"Xiuwa te..."
Seketika xiuwa mencium bibir Xian dengan kuat.

Umhhh.....

"Hah...hah ...ah.  Sayang hati hati ya"kata Xiuwa sambil memegang wajah Xian.
"(Xiuwa takut?)"pikir Xian.
"Tidak apa apa oke aku akan baik baik saja bersama anak ini"kata Xian sambil tersenyum manis menatap wajah xiuwa.

Xiuwa kemudian melepaskan tangannya dan memeluk Xian.
"Tidak ada apa apa"kata Xian sambil mengelus rambut Xiuwa.
"Yasudah sampai nanti sore xiuwa"lanjut kata Xian sembari melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa lagi sayang"balas xiuwa dengan nada seperti ingin menangis.

Xian kemudian pergi dan menceburkan dirinya.Xiuwa kemudian meninggalkan pantai dengan berat perasaan.

Xian terus menggerakkan ekornya menuju ke dasar laut.Xian kemudian melihat kakaknya yang terbaring ditempat tidur.

"Kakak....Kakak...."
"Unghhh ....adik?!!! Astaga kamu bilang sebentar aghhh Kakak sangat rindu padamu....."kata kakaknya Xian.
"Kak...aku mau mengatakan sesuatu kepada kakak boleh tidak?"tanya Xian.
"Apa itu katakan"balas kakaknya.
"Kak coba pegang perut adik didalam sini adik mengandung"kata Xian.
"Apa??me.. mengandung...kamu mengandung anak manusia?"tanya kakaknya dengan ekspresi terkejut.
"(Adik adalah mahluk mitologi Shireen yang spesial..... sebenarnya aku tidak tahu ini mitos atau fakta... tetapi jika Shireen menjadi manusia selamanya itu ditandai dengan mengandung anak dari manusia)"pikir kakaknya.
"(Adik sebenarnya adalah mahluk yang sangat spesial.... Shireen cantik seperti dia mana ada yang mungkin nolak... bahkan kepiting, ubur-ubur,dan Ikan dolphin sangat menyukainya.....aku juga belum mengetahui jelas siapa adik itu...yang jelas aku pertama kali melihat dia dan menemukan dia di dasar laut ketika masih berwujud ikan kecil)"batin kakaknya.
"Haha kakak aku sangat menyukainya"ucap Xian.
"Kakak juga sangat menyukainya... apakah suamimu tampan?"tanya kakaknya.
"Dia tampan dia juga pengusaha termuda dan ternama"ucap Xian

****************

Menikahi pria laut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang