Bab 24

3 1 0
                                    

Xian pergi ke tepi pantai dan menceburkan dirinya ke laut.Di dalam laut sangat damai dan tenang.Tidak ada udara dan polusi semuanya murni berwarna biru dan asin.Xian mendatangi rumahnya.Kakaknya yang sedang bermain dengan seekor lumba-lumba dikejutkan kedatangan Xian.

"Hihih.... bagaimana...."
"Kak aku akan kembali ke daratan....Kakak kenapa kamu tidak bisa berubah menjadi manusia?"tanya Xian.
"Kakak juga tidak mengerti....."
"Kakak apakah kamu sebentar lagi tidak akan ada di dunia ini lagi...."kata Xian sambil menangis.
"Shutt...jangan...lihat mutiara itu berjatuhan dari pipimu...."kata kakaknya.

Kakaknya memeluk Xian dengan erat.Semua senar senar kail yang selalu mengikat Xian hanya terompang amping karena kakaknya.Sama seperti xiuwa jika dia menjauh dari keluarganya dia juga akan merasakan ikatan yang menyakitkan.

"Adik...jika kakak tidak akan lama di dunia ini...kamu jaga dirimu baik baik ya...."ucap kakaknya.
"Kakak...."

Xian terus menangis melihat kakaknya yang tak kunjung sembuh.Senyum yang biasa Xian pakai ke mana mana semuanya lenyap.Wajahnya hanya memunculkan kedataran dan kemurungan.Xian kembali ke daratan setelah melihat kakaknya.

"Apakah semua ini bertuliskan kata kata terakhir untuk kami"gumam Xian sambil mengusap air matanya.
Xian berhenti tepat di depan cafe vyu.Seperti biasa vyu menunggu Xian sedari tadi.Didepan cafe juga di tunggu rekan rekan Xian yaitu Chiwa dan Tay.

"Xian selamat datang....cafe kami akhirnya buka juga....hahaha"tawa Chiwa sambil merangkul pundak Xian.
"Xian kamu baik baik saja??? wajahmu tampak...."

Bugghh...

Seketika Xian pingsan tepat dihadapan vyu dan temannya.
"Xian!!!!"
"Wajahnya sangat panas....ada apa dengan Xian... apakah kita akan membawanya ke rumah sakit?"tanya Chiwa.
"Tidak perlu...ambil kain dan kotak P3K di dapur..."kata vyu.
"(Sangat panas.... wajahnya sangat merah dan cantik.... Xian apakah kamu benar benar pria)"batin vyu.

Xian bangun sudah berada di ruang kerja sampai sekarang tubuhnya masih sangat panas.Vyu yang sedari tadi menemani Xian langsung menghampiri Xian dan mengecek suhu tubuh Xian.

"Xian kau sakit kenapa tidak mengatakannya dari awal..."
"Hickk..."

Vyu terkejut melihat Xian yang tiba-tiba menangis seperti anak kecil.Wajahnya yang merah merona sempat membuat Vyu melamun dalam sekejap.

"Xian apa yang sebenarnya terjadi??"
"Kakakku...hicck...dia mengatakan bahwa dia tidak bisa menjagaku kembali...dia akan menghilang dari pandanganku selamanya"ucap Xian.
"(Aku tau apakah kamu kesepian ketika kamu sudah berpisah dengan xiuwa??Xian kau memang anak yang lugu)"batin Vyu.
"Tidak apa ada aku disini kamu jangan takut....aku akan ada disampingmu"ucap vyu sambil memeluk Xian.
"(Xiuwa kamu benar benar brengsek)"batin Vyu sambil menatap Xian.

Chiwa dan Tay mengamati dari balik pintu ruang karyawan.

"Tay... apakah nona vyu menyukai Xian?..."tanya Chiwa.
"Ku pikir ini akan menjadi cinta segitiga"kata Tay.
"Kenapa kau mengucapkan hal konyol seperti itu?!!!"tanya Chiwa sambil mencubit Tay.
"Heiii... perhatikan letak tanganmu dimana... tapi dari raut wajah Xian sepertinya dia masih mencintai tuan xiuwa... bagaimana tidak coba kamu perhatikan sendiri"ucap Tay.

"Aku sungguh kasihan dengan anak malang seperti Xian..."ucap Chiwa.
Mereka langsung membersihkan meja dan seisi cafe.

Xiuwa yang sedang mengerjakan berkas berkas kantornya.Seketika dikunjungi chenzu ke ruangannya.

"Pftt .. bagaimana kamu masih memikirkan suara suara itu dibenakmu?"tanya chenzu sambil tertawa geli.
Xiuwa menepuk kepalanya beberapa kali sambil menatap chenzu dengan tajam.

Menikahi pria laut Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang