Author pov."Jadi?" Jennie menatap Lisa dengan sedikit kegugupan di wajahnya.
"Jadi apa?" Lisa bingung.
"Kamu udah maafin aku kan, jangan bilang enggak. Aku nangis lagi nih" ancam Jennie dengan bibir yang melengkung bersiap untuk menangis.
"Nangis kok bilang-bilang, lucu kamu" Lisa terkekeh pelan menggelengkan
kepalanya."Iya aku tau aku lucu. Tapi jawab dulu pertanyaan aku yang tadi, udah di maafin kan akunya?" Tanya Jennie penuh harap.
"Emm maafin ga ya?" Lisa tampak berpikir memegang dagunya.
"Huwaaaa-"
"Ssshh iya iya aku maafin, jangan nangis" Lisa gelagapan saat Jennie benar-benar ingin menangis lagi.
"Yang ikhlas" rengek Jennie.
"Iyah cantik aku maafin kamu, tapi jangan di ulangin lagi yah, itu ga baik. ini pembelajaran buat kamu biar kedepannya kamu lebih hati-hati lagi ngungkapin kata-kata kamu. Kesel boleh, marah juga boleh, tapi kamu harus tanya dulu dan ngomongin secara baik-baik sebelum kamu bertindak dan ngeluarin kata-kata yang mungkin nyakitin hati orang lain"
Jennie menunduk mendengar ceramahan Lisa, ia benar-benar bodoh karena tidak bersikap dewasa. Ya kamu kan masih bayi Nini, jadi wajar aja kamu ngambek kesel ga jelas.
"Eh eeh jangan nangis cantik, kamu cengeng ih" Lisa memeluk Jennie dan menyeka air mata Jennie yang keluar.
"Aku salah banget yah" Jennie mendongak dengan mata sendunya.
"Setengah, karena setengah nya lagi aku limpahin ke diri aku sendiri. Karena pakar masalah ini kan berawal dari kamu yang kesel liat aku jalan bareng sama Rosé. Jadi yeah intinya aku ngalah karena aku suka kamu" kata Lisa membuat pipi Jennie memanas.
"Serius iih" Jennie memukul pelan dada Lisa.
"Iya cantik aku udah maafin kamu. Jadi jangan nangis lagi yah, soalnya kalo kamu lagi nangis kamu tambah gemesin di mata aku, aku jadi ga tahan pengen nyubit pipi gembul kamu" kata Lisa dengan suara lembutnya.
"Lisaaa, mulut kamu manis banget melebihi gula toples. Stop bikin aku salting" Jennie malu bersembunyi di lekukan leher Lisa.
"Kkkkhh cieeee salting cieeee, ga sekalian kayang sama salto eemm hemm" goda Lisa mencolek pinggang Jennie.
"Berisik" Jennie menutup mulut Lisa dengan tangannya, duduk tegap dan menatap mata hazel Lisa.
Keduanya sama-sama terdiam, saling memandang dan menatap satu sama lain.
Lisa tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie, menurunkan tangan Jennie dari mulutnya dan menggenggamnya setelahnya.
Lisa semakin mendekat, ia tersenyum miring dikala Jennie menutup matanya.
"Aku lapar" bisik Lisa dengan suara seraknya.
Jennie membuka matanya, merasa malu karena berpikir bahwa Lisa akan mencium bibirnya.
"Stupid Jennie!" batin Jennie ingin menghilang saat ini juga.
"Ah-eum i-ini aku udah siapin bekal buat kamu" dengan cepat Jennie membuka tutup kotak bekalnya, mengambil sendok dan garpu lalu menyerahkannya pada Lisa.
"Waah! Bener-bener spesial" Lisa berbinar menatap isi bekalnya, karena dalamnya terdapat nasi putih, ayam goreng, nugget, telor gulung, sayur sop, dan buah Apple yang di potong-potong kecil di sisinya.
"Coba dulu" kata Jennie.
"Eum" Lisa mengangguk, dengan semangat menyendok nasi dan kuah sop ke mulutnya.
Jennie harap-harap cemas masakannya tidak enak, mengigit bibirnya menunggu reaksi Lisa.
Lisa menoleh menatap Jennie, wajahnya datar dan menelan kasar nasinya.
"A-apa? Ga enak yah? Maaf" Jennie hendak membereskan bekalnya tapi dengan cepat Lisa menahannya.
Chup
Lisa mencium pipi Jennie, sedangkan sang empu terbelak terdiam kaku.
"Masakan kamu hampir sama kaya Bunda, teksturnya lembut dan enak banget di lidah. Ga salah aku milih kamu" Lisa tersenyum mengusap kepala Jennie, setelah itu kembali melanjutkan makannya.
"Demi apa! Lisa nyium pipi aku?! Omg mamiii! Pipi Jennie di cium Lisa aaaak!" Batin Jennie memekik.
Lisa dan Jennie terlalu asik sampai-sampai mereka tidak sadar bahwa Rosé telah bersembunyi di balik pohon menyaksikan bagaimana lembutnya tatapan Lisa pada Jennie, dan juga ciuman yang Lisa berikan pada Jennie. Sungguh ia patah hati sekarang.
"Perasaan bego, aku benci!" batin Rosé memukul dadanya.
"Hiks~" Rosé menangis menutup wajahnya.
Grepp
Seorang datang dari belakang memeluk tubuh Rosé.
"Tumpahin semuanya, aku disini buat kamu" seorang itu mengusap pipi punggung Rosé.
"Jisoo hikss" Rosé nangis di lekukan leher seseorang itu yang tak lain adalah Jisoo, meremas seragam Jisoo dan mengigit pundaknya.
"Ssst ayo kita cari tempat yang lebih tenang" lirih Jisoo segera menuntun Rosé pergi dari taman.
•••
Vitamin C gaess😽
Tbc
14/22/22
Happy Nini and sad ojeh. Ah mantap sekali 😚😌
Vote tinggal di klik bagi yang ga tau atau yang pura-pura amnesia.
KAMU SEDANG MEMBACA
si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√
Fanfiction"kamu itu manusia terlucu yang pernah aku temuin" "gombal" plagiat menjauh cok! start : 30/11/22 end : 22/01/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 13