Author pov."Hei, tumben lo diem aja" Lisa menyenggol lengan Rosé, ia sedikit bingung karena Rosé hanya diam dari guru mengajar sampai jam pelajaran selesai.
Rosé menghela nafas, tidak tau harus mengatakan apa.
"Enggak kok. Gimana hubungan lo sama kak Jennie?" Rosé mengalihkan pembicaraan.
"Ah itu, emm yah ada kemajuan sih, gue juga udah ketemu sama Mami Papi nya Jennie" kata Lisa malu-malu.
Rosé yang mendengarnya bertambah sedih, tampaknya Lisa dan Jennie sudah serius pikirnya. Tidak ada lagi harapan untuknya, ia harus berusaha melupakan perasaannya pada Lisa dan mencoba mengikhlaskan apa yang terjadi.
"Selamat sa, usaha lo selama ini ga sia-sia" percayalah, saat Rosé mengatakannya hatinya begitu rapuh dan ingin menangis.
"Haha ini juga berkat dukungan lo jeh, makasih karena lo selalu dukung gue buat dapetin Jennie" lisa tersenyum mengacak rambut Rosé.
"Hemm" Rosé mengangguk sedih.
"Mau apa? Gue traktir lo sepuasnya" tawar Lisa dengan senang hati.
"Nanti aja sa, sekarang gue ga pengen apa-apa"
"Tumbenan lo, biasanya langsung cus aja tuh ke kantin"
"Lagi ga mood"
"Kkkhh gaya lo pake acara ga mood. Nih gue kasih susu coklat biar mood lo balik lagi" Lisa memberikan susu coklatnya.
"Thanks" Rosé menerimanya dan langsung meminumnya.
"Helooooo oci cayanggg, yuhuuu jichu dateng" Jisoo masuk bersama Jennie di belakangnya.
"Hai" Jennie tersenyum menyapa Lisa.
"Hai cantik" balas Lisa tersenyum manis sampai matanya tertutup.
Rosé yang melihat itu semakin sedih, ia beranjak dari tempat duduknya lalu menyeret tangan Jisoo.
"Kenapa?" Tanya Jennie pada Lisa.
"Ga tau juga, katanya lagi ga mood aja" kata Lisa.
"Oh. Ayo ke taman, kita makan di sana" ajak Jennie mengangkat paper bag di tangannya
"Ayo" Lisa berdiri, menggenggam tangan Jennie membawanya kerah taman.
"Kamu masak apa hari ini, istriku" tanya Lisa dengan menggoda Jennie.
"Lisa" Jennie memukul lengan Lisa, ia tersipu di sebut istri oleh Lisa.
"Ini semacam kamu bawain aku bekal pas lagi makan siang di tempat kerja. Kkkhh lucu aja kali di bayangin" Lisa terkekeh dengan pemikirannya.
"Umur kamu masih sekecil jagung, jadi gausa mikirin yang enggak-enggak" kata Jennie.
"Lah, jaman sekarang banyak yang nikah mudah loh cantik, dari pada zinah mending nikah aja. Dosa pacaran mulu, kalo kata Bunda aku, nikahin aja toh juga masih bisa lanjut kuliah ataupun kerja" jelas Lisa.
"Kamu mau nikah muda?" Jennie menghentikan langkahnya.
"Iyah. Tapi kembali lagi, kalo pasangan aku siap aku bakalan nikahin, tapi kalo engga siap aku bisa apa? Aku ga bakalan maksa sampe dia benar-benar siap nikah sama aku. Tapi aku butuh kepastian juga biar aku tau ngambil langkah apa kedepannya. Kalo batas kesabaran aku udah habis, ya aku cukup lepasin dia dan biarin dia bahagia sama apa yang dia mau" jelas Lisa.
Jennie tampak berpikir sejenak, namun setelah itu tersenyum mencolek hidung Lisa.
"Pemikiran kamu udah dewasa banget, aku aja belum mikir kesitu. Padahal aku ini lebih tua ketimbang kamu" Jennie cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√
Fanfiction"kamu itu manusia terlucu yang pernah aku temuin" "gombal" plagiat menjauh cok! start : 30/11/22 end : 22/01/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 13