02

6.8K 872 65
                                    


Lisa pov.

"Aaarggh! Gue ga kuat jeh gue lemes huh, minum jeh gue butuh air" setelah aku mendekati Jennie tadi, jantungku berdebar kencang dan ingin copot dari sarangnya.

"Lebay lo" Rosé memberikan botol mineral padaku, aku langsung meneguknya sampai habis tak tersisa.

"Huh huh gila jeh, calon pacar gue cakep banget. Waahh shining shimmering splendid!" Aku sedikit berteriak karena memang calon pacar ku itu secantik bidadari.

"Udah ga ketolong. Dasar bulol lo" Rosé terkekeh.

"Yang penting happy" aku mengidikan bahu.

"Terserah lo deh" Rosé menggelengkan kepalanya.

"Cantik banget, apalagi pas dia natap muka gue jeh, beuh cantiknya ga ngotak njip!" Aku mengguncang tubuh Rosé sangking senangnya.

"Pusing gue denger teriak-teriakan lo mulu" Rosé menjauhkan tanganku dari lengannya, dan ia kembali melanjutkan memakan sarapan paginya.

"Hehehe maaf pren" aku merangkul pundaknya.

Rosé hanya berdehem, dan aku kembali membayangkan raut wajah Jennie yang menggemaskan.

Aku menatap meja arah Jennie, ia sedang sarapan dan sesekali menyahuti temannya yang berbicara.

Jennie menatapku dan aku tanpa sadar memberikan senyuman termanis ku padanya. Jennie tampak salting, ia memalingkan wajahnya dan berusaha menghindari kontak mata dengan ku.

"Lucu banget ya Tuhan" aku gemas melihat seorang Jennie Ruby yang di kenal dingin dan cuek sedang menunduk malu.

-

Author pov.

Teng.. teng

Bel pulang berbunyi, Jennie si anak pintar dan rajin membereskan bukunya dan memasukkannya kedalam tas.

"Hai Jen" pria bernama Taeyong mendekati Jennie.

"Hai Tae" balas Jennie dan sedikit tersenyum.

"Pulang bareng aku yah" Taeyong dengan lembut mengajak Jennie.

"Engga Tae maaf ya, gue di jemput pak supir" tolak Jennie secara halus.

"Gimana kalo aku aja yang anterin kamu, biar pak supirnya yang ngikutin kita dari belakang" kata Taeyong.

"Maaf ya Tae, gue ga bisa. Kasian pak supirnya udah capek-capek jemput gue eh gue nya mala bareng sama lo. Kan ga enak" alasan Jennie yang sebenarnya tidak ingin di di ajak Taeyong.

"Ah-eum ok deh, kalo gitu aku anterin kamu sampe depan gerbang yah" Jennie mengangguk setuju dari pada ia ikut bersama Taeyong.

"Ayo" Jennie berjalan duluan yang diikuti Taeyong berjalan di sampingnya.

"Jen, kamu cantik"

"Aku tau"

Jennie merasa Dejavu dengan kata itu, dan sialnya ia langsung teringat bahwa Lisa lah yang mengucapakan kata itu tadi pagi.

"Dasar bocah" gumam Jennie dan tanpa sadar tersenyum sendiri.

"Bener nih kamu ga mau bareng aku aja?" Taeyong bertanya lagi saat mereka sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Sorry Tae"

"Huh okey. Gue duluan ya Jen, kalo ada apa-apa langsung kabarin gue yah" kata Taeyong lalu mengacak rambut Jennie.

Lagi-lagi Jennie merasa Dejavu mengingat Lisa yang tadi pagi mengacak rambutnya.

"Iya Tae. Hati-hati di jalan"

si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang