28

3.9K 560 56
                                    


Author pov.

"Sayang aku hamil" Jennie tiba-tiba masuk kedalam kontrakan Lisa, langsung membuka suaranya mengatakan pada Lisa bahwa ia hamil.

Lisa menghentikan kunyahan nya, rasanya setelah mendengar ucapan Jennie barusan Lisa tidak selera lagi memakan sebungkus nasi padang yang tadi ia beli.

"Ga lucu" Lisa beranjak mencuci tangannya di wastafel.

"Beneran sayang, aku hamil. Nih kamu liat sendiri" Jennie dengan gemetar memberikan alat tes kehamilan pada Lisa.

Lisa mengambilkannya, ia melihat dua garis biru disana. Lisa meremas alat tes kehamilan Jennie, ia membuangnya dan menginjak-injaknya.

"Bohong!" Teriak Lisa.

Jennie ketakutan, ia merasa negri melihat Lisa yang mengamuk.

"S-sayang aku-"

"Siapa yang hamilin kamu?" Lisa menatap Jennie dengan tajam.

"Kamu" cicit Jennie.

"Kamu jangan bercanda Jennie, aku ga pernah ngelakuin hal yang aneh-aneh sama kamu. Biarpun pernah, jari aku ga bakalan bisa bikin kamu hamil!" Tekan Lisa menggertakan giginya.

"Sekarang jawab jujur Jennie, siapa yang hamilin kamu" tanya Lisa sekali lagi.

"Hikss.." Jennie malah menangis menutupi wajahnya.

"Fuck!" Lisa menarik rambutnya, marah, kecewa, dan sedih menjadi satu.

"Cepat jawab Jennie, masalah ga bakalan selesai kalo kamu cuman nangis" lirih Lisa.

"T-tapi kamu jangan tinggalin aku" Jennie gemetaran.

"Aku ga janji. Siapa?"

"Hiksss Jeno" Jennie terisak meremas memukuli perutnya.

Dugg

Lisa luruh di lantai, ia lemas dan menitikkan air matanya.

"K-kenapa hiks Jennie, kenapa bisa" pundak Lisa bergetar akibat tangisannya.

"Sayang hikss, Jeno nyulik aku dia d-dia mer-"

"Cukup! Aku ga sanggup dengarnya" Lisa menutup telinganya.

"Hiks sayang, kamu ga bakalan tinggalin aku kan?" Jennie menggenggam tangan Lisa.

"Jennie, aku ga bisa nerima bayi itu" lirih Lisa.

"Ga mau hikss Jennie ga mau pisah, hikss Jennie ga mau Lisa. Jennie bakalan gugurin bayi ini" Jennie kembali memukuli perutnya.

"Bayi itu ga berdosa, jangan bunuh dia. Aku ikhlas Jennie, aku ikhlas lepasin kamu" Lisa berdiri, hendak pergi tapi Jennie menahannya.

"Kamu ga cinta lagi sama aku? segampang itu kamu lepasin aku? Dimana Lisa yang aku kenal penuh dengan tanggung jawab?" Jennie menatap mata Lisa.

"Aku cinta banget sama kamu, tali sorry Jennie, aku ga bisa nerima bayi itu, aku bakalan benci kalo kamu maksa aku terus. Sekarang biarin aku pergi, kamu jaga diri baik-baik yah" lirih Lisa menahan tangisnya.

"Enggak hikss Jennie ga mau pisah Lisa, Jennie cinta banget sama Lisa. Hikss please jangan tinggalin Jennie" Jennie memohon.

"Aku ga bisa Jennie, tolong ngertiin aku" Lisa melepaskan tangan secara paksa, ia pergi dan ketika membuka pintu ia mendengar suara tawa Jennie.

"Pppfftt- bwahahaha a-aduh hahahaha perut aku sakit banget nahan tawa dari tadi bwahahah" Jennie tertawa keras sambil memegang perutnya.

Lisa berbalik, keningnya mengernyit memperhatikan Jennie yang tertawa keras.

"Kamu udah gila? Secepat itu?" Tanya Lisa dengan wajah polosnya.

"Gila karena kamu sayang" Jennie tersenyum, ia mendekati Lisa kemudian mencium bibir nya.

"Kamu aku prank" bisik Jennie.

Lisa mengepalkan tangannya, ia marah tentu saja.

"Bohong, kamu ngomong kaya gini biar aku ga tinggalin kamu kan?" Lisa menatap tajam mata kucing Jennie.

"Haha enggak sayang, aku serius ih, itu tadi cuman prank aja alias boongan. Xixixi"

"Tes kehamilan itu punya siapa?" Datar Lisa.

"Mmm punya sepupu aku" jawab Jennie dengan santai.

Lisa memejamkan matanya, ia menghela nafas panjang dan menyesali dirinya yang hendak melakukan percobaan bunuh diri di jembatan.

"Kamu keterlaluan, aku udah mikirin mau bunuh diri gara-gara masalah ini. Candaan kamu ga lucu, aku ga suka!" Nafas Lisa memburu, kali ini ia benar-benar marah dengan Jennie.

Jennie seketika terdiam, ia menjadi gugup dan takut jika Lisa benar-benar meninggalkannya. Oh tidak, ia tidak akan sanggup jika Lisa pergi meninggalkannya.

"Sayang-"

"Jangan ikutin aku" Lisa benar-benar pergi keluar dari kontrakan.

"Lisa~" Jennie melengkungkan bibirnya, sedih karena Lisa marah padanya dan menyesal karena telah mengerjai Lisa.

Jennie mengambil handphone nya kemudian mengirim pesan teks untuk Lisa.

My lovel❤️

Jennie salah, Jennie minta maaf emm🥺🙏🙏

Maaf sayang, janji Jennie ga gitu lagi🥺🥺🥺

Pwiss maafin Jennie udah nakal🥺😿

Hiks maaf sayang 😭😭😭

Hukum Jennie aja hiks.. pulang sayang 🤧😭😭

"Huh, Lisa marah" Jennie menyimpan handphone nya dan memilih berbaring di atas sofa.

"Semoga pas Jennie bangun nanti Lisa udah pulang" setelah itu Jennie mulai memejamkan matanya.

•••

Lisa mode marah🔥❤️

Lisa mode marah🔥❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

16/01/23

Haha bayi bayik, ujung-ujungnya malah nangis. Utututu kacian😚😂

Vote tinggal klik di bawah.

si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang