26

3.9K 569 36
                                    


Author pov.

Lisa tengah berbaring sambil menggulir ponselnya, ia membuka aplikasi Instagram sebentar lalu beralih ke aplikasi WhatsApp.

Ting!

My J💗

"Sayang, udah mandi belum?"

Lisa tersenyum, baru saja ia ingin mengabari Jennie tapi sudah lebih dulu Jennie mengirimnya pesan.

"Udah sayang. Kamu gimana? Udah minum vitamin belum?"

"Video call sayang"

"Okey baby"

Lisa segera mengangkat panggilan video dari Jennie.

"Hai baby" Lisa tersenyum cerah menyapa Jennie.

"Hai juga sayang. Oh iya, aku udah minum vitamin kok sayang, kamu tenang aja okey" Jennie tersenyum.

"Aku tetap ingatin kamu, gimanapun juga vitamin itu penting banget buat kondisi tubuh kamu yang gampang capek. Di minum terus ya vitaminnya" kata Lisa dengan segala perhatiannya.

"Aaah sweet, haha iya sayang aku bakalan ingat terus apa kata kamu"

"Bagus, itu baru pacarnya Lisa" Lisa mengelus wajah Jennie dari layar ponsel.

"Eh sayang, kamu lagi di mana? Kok kamar kanu beda?" Tanya Jennie.

Lisa mengulum bibirnya sebelum menjawab pertanyaan Jennie, ia memang sedang tidak berada di rumah, ia sedang berada di kontrakan yang baru di sewanya dari dua bulan yang lalu. Lisa mengontrak karena ingin merasakan tinggal sendiri, Bunda Fanny dan Siwon belum mengetahui kalau Lisa mengontrak, yang mereka tau hanyalah Lisa akan menginap di rumah Rosé jika Lisa tidak berada di rumah. Alasan Lisa lainnya ialah sekolah dan cafenya lebih dekat dari kontrakan daripada di rumah mereka.

Oke kembali lagi ke percakapan jenlisa.

"Emm sayang, s-sebenarnya aku di kontrakan, aku barusan nyewa dua bulan yang lalu. Maaf ga ngasih kamu" kata Lisa takut-takut.

Jennie diam sejenak dan setelah itu membuka suaranya.

"Kirim alamatnya sekarang" ketus Jennie.

"Udah malem sayang, kalo mau kesini besok aja yah sama aku" kata Lisa.

"Ga. Cepetan" Jennie menekan katanya.

"Mmm i-iyah sayang, aku bakalan kirim" Lisa dengan perasaan gugup mengirim alamatnya pada Jennie.

"Udah kan sayang?"

"Hmm, otw kesana" cuek Jennie setelah itu mematikan panggilannya.

Tutt

"Aduh gawat, pasti Jennie marah ngira aku ga sayang sama dia, secara cewe ga suka main rahasia-rahasiaan. Aduuuh gimana ini" Lisa mengigit bibirnya, ia gugup setengah mati sekarang.

"Huff tenangin diri kamu Lisa, ga boleh takut, kamu kan top dalam hubungan ini. Harus berani!" Lisa dengan bersungguh-sungguh menyemangati dirinya.

"T-tapi Jennie kalo lagi marah nyeremin, mata kucing dia itu loh yang bikin greget. Aaah Bunda, tolong Lisa" Lisa merengek kembali menciut.

Lisa terus mengoceh sendiri tentang Jennie yang akan marah, ia sampai tidak sadar bahwa ada orang yang mengetuk pintunya.

Tok.. tok

"Eh? Ada yang ngetuk pintu ya?" Lisa kembali menfokuskan pendengarnya.

Tok.. tok

Deg

"Haduh, itu pasti Jennie. Kenapa cepet banget sih nyampenya" Lisa turun dari atas kasur, segera berlari untuk membukakan pintu.

Ceklek

Lisa bisa dengan jelas melihat sepasang mata kucing menatap tajam kearahnya.

"Lama" Jennie nyelonong masuk sambil menyenggol lengan Lisa.

"Tamat lah riwayat anak cantik Bunda Fanny sama ayah Siwon" gumam Lisa.

Lisa menutup pintu dan tidak lupa menguncinya, ia berjalan dengan pelan menghampiri Jennie yang tengah duduk di sofa dengan kakinya yang menyilang.

Glup

Lisa menelan benjolan yang ada di tenggorokannya.

"Duduk di samping aku" kata Jennie.

"Mmh iyah sayang" Lisa dengan hati-hati mendudukkan dirinya di samping Jennie.

Setelah itu keduanya sama-sama diam, Jennie mengamati kontrakan Lisa dengan seksama, ia memperhatikan setiap sudut ruangan tanpa terkecuali debu yang menempel di vas bunga.

Kontrakan Lisa sederhana, mempunyai satu kamar, toilet, dapur, dan ruang tengah. Tapi di dalaman sangat nyaman, hanya saja Lisa yang malas bersih-bersih sehingga membuat kontrakan itu berantakan dan berdebu.

"Kontrakan kamu berantakan, ada debunya juga. Bisa sakit kalo kontrakan kamu kaya gini, mending pulang aja dari pada nginap disini" kata Jennie sambil menatap Lisa dengan serius.

"Aku cuman beberapa kali nginap disini sayang, aku jarang bersihin kontrakan karena waktu aku ga sempat. Tapi kamar aku di jamin bersih kok sayang, ga mungkin juga kan aku tidur bareng debu" kata Lisa.

"Nyari penyakit kamu. Udahlah besok-besok tidur di rumah aja kalo kontrakan kamu masih kotor kaya gini" kata Jennie dengan nada kesalnya. Perlu kalian ketahui Jennie itu sangat pembersih, ia gadis rajin yang suka bebersih ketimbang pergi nongkrong bersama teman-temannya.

"Mmm besok aku nyewa jasa pembersih sayang"

"Ck bersihin sendiri, jangan manja"

"Iyah sayang" Lisa menurut tidak berani melawan.

Jennie berdiri, menyepol rambutnya asal kemudian menggulung lengan piyamanya.

"Ayo bersih-bersih sekarang, bagian kamu ruang tengah, kamar, sama toilet" kata Jennie sambil berkacak pinggang

"Iya sayang" Lisa mengangguk dan mulai membereskan ruangan tengah.

Jennie pergi ke dapur, ia ingin membersihkan debu yang menempel, mengelap kaca, menyapu, dan mengepel. Sungguh istri idaman Jennie ini.

•••

Ini nih tatapan yang di bikin Lisa takut 💗

Ini nih tatapan yang di bikin Lisa takut 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nini cute 💗

Nini cute 💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc

07/01/23

Lisa penurut yah, wkwk🤭

Vote klik.

si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang