08

5.2K 691 48
                                    


Author pov.

"Bundaaa, Lisa pulang" Lisa membuka pintu, mempersilahkan Jennie masuk terlebih dahulu.

"Kamu bawa mantu Bunda ga?!" Teriak Bunda Fanny dari arah dapur.

Lisa menggaruk tengkuknya, ia merasa malu dan tidak enak pada Jennie.

"silahkan duduk dulu cantik" Lisa menuntun Jennie duduk di sofa.

"Aku samperin Bunda dulu ya, tunggu bentar cantik" Jennie hanya mengangguk membiarkan Lisa pergi.

"Mantu? Who?" bingung Jennie.

Lisa tersenyum jahil, ia berjalan pelan lalu menepuk pundak Bunda Fanny dan menunduk setelahnya.

"Siapa itu!" Bunda Fanny berbalik menodongkan sendok gorengan nya.

"Xixixi, baahh!" Lisa bangkit dan mengejutkan Bunda Fanny.

"Ayam ayam goblok di makan!" Latah Bunda Fanny terkejut dan memukuli pundak Lisa tanpa sadar.

"Aahk sakit Bunda" Lisa memegang tangan Bunda Fanny.

"Heh Lalisa, kamu tu ya, ngagetin orang tua aja. Mau Bunda kutuk jadi si Mali tukang kuda hah" Bunda Fanny berkacak pinggang menyentil dahi lebar Lisa.

"Bukannya Malin Kundang ya Bun?" koreksi Lisa.

"Kamu nenye?" Kata Bunda Fanny lengkap dengan bibirnya maju kedepan.

"Kamu bertanye-tanye?" Sambung Lisa.

Benar-benar ibu dan anak ini, sama saja.

"Rarrrwwww!" Bunda Fanny menciumi pipi Lisa.

Cup

Cup

Cup

"Hahaha udah Bunda, Lisa geli" Lisa menutup mulut Bunda Fanny agar berhenti menciuminya.

"Kamu udah makan nak?" Tanya Bunda Fanny sambil mengelus kepala Lisa.

"Belum Bunda. Oh iya Lisa sampe lupa, Jennie Bun, mantu Bunda ada di ruang tengah sekarang" kata Lisa.

"Kamu ga bilang! Kasian mantu Bunda sendirian, cepat buatin minuman buat mantu Bunda. Secepatnya pembantu" suruh Bunda Fanny pada Lisa, setelah itu ia berlari menghampiri Jennie.

"Tsk, tadi manis sekarang udah kambuh lagi. Hadehh, dasar Bunda aku" Lisa menggeleng dan membutakan minuman untuk Jennie.

"Jennie mantu Bundaaa!" Bunda Fanny merentangkan tangannya dan langsung memeluk tubuh mungil Jennie.

"Ah- hai Tante" Jennie membalas pelukan Bunda Fanny dengan kegugupannya.

"Waah benar kata si cungkring, nak Jennie cantik banget" Bunda Fanny mengelus lembut wajah Jennie.

"A-haha makasih Tante. Tante juga cantik" balas Jennie memuji.

"Ya pastinya sih, kamu liat kan produknya Bunda, cantik iya, ganteng juga iya. Sama kaya kamu, kamu itu lucu imut dan ngegemesin" Bunda Fanny gemas mencubit pipi Jennie.

"Jangan di cubit pipi Jennie nya Bunda, merah ih" kata Lisa yang baru datang bersama minuman yang sudah di letakkan di depan Jennie.

"Affa iya? Mana sini Bunda liat" Bunda Fanny menangkup wajah Jennie, ia menulusuri bekas cubitannya.

Sedangkan sang pemilik pipi mandu itu hanya diam, begitu canggung dalam situasi seperti ini pikirnya.

"Aduuuh maafin Bunda ya nak Jennie, pipi kamu merah dikit" Bunda Fanny sedih karena merasa menyakiti mantu nya.

si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang