Author pov.Saat ini Jisoo bersama Rosé sedang duduk berdua di taman, keduanya tengah menikmati cemilan sambil membicarakan hal-hal random.
Sedangan pasangan bucin, Jennie dan Lisa memilih untuk berdiam di kelas karena mereka ingin berduaan tanpa ada yang mengganggu.
"Babe, kamu udah move on belum?" Tanya Jisoo di sela memakan keripiknya.
Rosé menatap Jisoo, ia tampak berpikir sejenak kemudian menggeleng dan menganggukkan kepalanya.
"Masih belum sepenuhnya, tapi kalo relain Lisa buat kak Jennie udah. Delapan puluh persen aku hampir berhasil Chu, dan itu berkata kamu" Rosé tersenyum menunjuk Jisoo.
Jisoo tentu senang, ia merasa berbangga diri karena berhasil membuat Rosé sedikit demi sedikit melupakan Lisa.
"Aku seneng dengernya. Kalo sama aku gimana? Udah mulai belum?" Tanya Jisoo.
Tanpa ragu Rosé langsung menjawab pertanyaan Jisoo.
"Aku sayang kamu Chu, tunggu bentar lagi hemm, hati aku bentar lagi pasti diisi nama kamu" Rosé menatap lembut mata Jisoo.
"Awww aku juga sayang kamu babeee, bahkan aku cinta banget sama kamu" Jisoo memeluk tubuh Rosé.
"Makasih udah cinta sama aku, makasih juga udah sabar banget hadapin bad mood aku. Aku beruntung punya kamu yang siap siaga kalo aku butuh sesuatu, makasih yah sayang" nada lembut Rosé mengalun indah di telinga Jisoo.
"S-sayang, kamu manggil aku sayang?! Aaaakk aku sangat banget babe!" Pekik Jisoo semakin memeluk erat tubuh Rosé.
"C-chu aku ga bisa nafas" Rosé merasa sesak karena pelukan erat Jisoo.
"Ah maaf maaf babe, aku ga sengaja" Jisoo menjadi tidak enak.
"It's okey" Rosé tersenyum memberi pengertian.
"Hehe aku seneng babe, makasih ya udah mau buka hati buat aku" Jisoo mengecup tangan Rosé.
"Sama-sama babe" Rosé menggenggam jemari Jisoo, menidurkan kepalanya di pundak Jisoo dan menutup matanya.
"Elus kepala aku babe" pinta Rosé.
"Permintaan di turutin" Jisoo dengan senang hati mengelus lembut kepala Rosé.
"Makasih" kata Rosé dengan mata terpejam.
"Anything for you babe" balas Jisoo sambil tersenyum.
-
Setelah pulang sekolah tadi, Lisa membawa Jennie shoping di mall. Lisa ingin menyenangkan Jennie dengan hasil kerjanya.
"sayang, kamu nyadar ga kamu boros banget hari ini?" Jennie menghentikan langkahnya, ia sedikit kesal karena Lisa dari tadi membelikannya ini dan itu.
"Eum, aku mau nyenangin kamu" Lisa tersenyum mengelus kepala Jennie.
"Jalan sama kamu aja aku udah senang sayang. Kamu ga perlu beliin aku barang sebanyak ini" keluh Jennie menunjuk paper bag yang sedang di pegang Lisa.
Jennie bukannya tidak mau menerima barang dari Lisa, hanya saja ia berpikir Lisa terlalu memanjakannya dan kesal karena Lisa menghamburkan uang hasil jeripayah nya bekerja di cafe.
Jennie tidak ingin Lisa menghamburkan uangnya untuk membelikan barang untuknya, Jennie hanya ingin satu saja untuk menghargai pemberian Lisa.
Jennie memang sudah memegang kartu kredit Lisa, ia menyimpan uang hasil kerja kekasihnya itu karena Lisa sendirilah yang memintanya. Lisa ingin memberikan uang belanja untuk Jennie setiap bulannya, dan sisanya ia tabung ke rekening yang sedang di pegang Jennie. Lisa juga memberikan Bunda Fanny uang bulanan, tapi semenjak Lisa berpacaran dengan Jennie Bunda Fanny tidak menerimanya lagi karena Bunda Fanny masih mempunyai suami yang menafkahinya.
Dari awal Bunda Fanny sudah sering menolak uang hasil jeripayah dari putrinya itu, Bunda Fanny menyuruh menyimpannya saja untuknya tapi Lisa menggeleng bersikeras memberikan Bunda Fanny uang bulanan. Mau tak mau Bunda Fanny menerimanya uang dari Lisa, ia takut jika ia menolaknya Lisa akan sakit hati karena tidak merasa dihargai. Dan sekarang Bunda Fanny sudah bebas, ia senang akhirnya ada Jennie yang menampung dan menyimpan hasil jeripayah putrinya.
"Gapapa, aku senang kalo kamu senang. Sekarang ayo pilih lagi apa yang kamu mau" kata Lisa sambil mengelus sayang wajah Jennie.
"Sayang udah, ini udah lebih dari cukup. Kamu harus mikirin diri kamu sendiri sayang, ga melulu kamu harus mikirin tentang aku. Senangin diri kamu, beli apapun yang kamu mau, nikmatin hasil kerja keras kamu" kata Jennie dengan serius.
"Aku udah senang sayang, kan aku udah bilang tadi, kamu senang aku juga ikutan senang" Lisa menghela nafasnya karena Jennie terus mempersalahkan belanjaannya.
"Ya tapi ga mesti beliin apa yang aku pegang juga sa, kamu ga nanya dulu aku suka apa enggak. Kamu main beli-beli aja tanpa nanyain aku, pemborosan tau ga" sebal Jennie.
"Kamu kenapa sih, aku ga masalah uang aku habis buat kamu, toh aku bisa nyari lagi selagi itu bikin kamu senang. Ga usah mikirin tentang uang sayang, aku ga peduliin itu" kata Lisa membuat Jennie bertambah kesal dan jengkel.
"Kok kamu ga ngerti juga si sa, aku ini ga mau uang hasil jeripayah kamu kebuang sia-sia buat beliin hal-hal yang ga penting kaya gini. Dan ini bukan tentang uang yang habis tinggal di cari lagi sa, tapi ini tentang gimana kamu nikmatin hasil kerja kamu dulu dan belajar ngehemat biar kamu terbiasa nantinya. Bukan malah ngabisin uang kaya sekarang ini" kata Jennie.
Lisa tampak kesal dengan perkataan Jennie, ia merasa tidak di hargai dan berpikir Jennie tidak menyukai barang belanjaannya.
"Aku tau ini murah, kamu ga perlu marah cuman karena harga barang yang aku beliin ga sesuai sama barang branded yang sering kamu beli. Dan masalah aku ga nikmatin uang aku sendiri karena memang aku ga mau apa-apa selain bikin kamu bahagia. Uang-uang aku, jadi terserah aku mau beliin kamu apa aja" kata Lisa membuat Jennie marah.
"Seriously Lisa? Are you kidding me?" Jennie tidak percaya apa yang barusan keluar dari mulut Lisa.
"Ya ak-"
"Fuck! Nih simpan sendiri uang lo!" Jennie dengan perasaan menggebu-gebu melemparkan kartu kredit Lisa, setelah itu ia berlalu pergi meninggalkan Lisa.
"Huh, kayanya aku salah bicara deh" Lisa dengan perasaan lesu berjalan mengikuti Jennie.
•••
Tbc
03/01/23
Hayoloo Lisa, Nini marah👀
Vote tinggal klik.
KAMU SEDANG MEMBACA
si lucu Jennie dan si manis Lisa [Jenlisa]√
Fanfiction"kamu itu manusia terlucu yang pernah aku temuin" "gombal" plagiat menjauh cok! start : 30/11/22 end : 22/01/23 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 13