Keesokan paginya, aku berangkat ke sekolah lebih lambat dari biasanya. Hal ini bukan tanpa alasan. Tadi pagi, Ayahku mendadak ada urusan kerjaan dan Ayah lupa membangunkanku. Sialnya, semalam aku lupa memasang alarm.
Sesampainya di depan kelas, aku segera membuka pintu dan betapa kagetnya aku karena melihat seseorang sedang berada di depan lokerku. Tangannya sudah memegang kenop loker. Aku menghampirinya. Raut muka cowok itu mendadak gugup, seperti tengah tertangkap basah melakukan sesuatu yg buruk.
"Kamu ngapain di depan loker aku?" tanyaku pada akhirnya setelah sampai di hadapan cowok itu.
Ia celingak-celinguk ke sana kemari. Melihat-lihat semua nomor yang tertera di pintu loker. Lalu matanya menatap lurus tepat pada lokerku.
Sedetik kemudian, ekspresinya berubah kaget. Mulut dan matanya terbuka lebar.
"Eh, sorry Ra. Gue tadi ngelamun. Kirain ini loker gue," ucapnya lalu beringsut mundur.
Aku membuka pintu lokerku dan ku dapati sebuket bunga anyelir persis dengan warna yang sama seperti satu bulan yang lalu. Warna merah tua.
Aku menghela napas pelan. Ini kali kedua Tuan Anyelir memberiku bunga anyelir. Hingga saat ini pun identitasnya masih belum terungkap.
Entah kebetulan atau tidak, si Tuan Anyelir memberiku di tanggal yang sama. Hari itu dia memberiku di tanggal 26. Sekarang pun di tanggal 26.
Siapa sebenarnya dia?
🌺🌺🌺
Brak
Dengan keras meja digebrak oleh anak cewek di belakangku. Semua orang di kelas menatap ke arahnya. Namun, sang empunya malah tak acuh. Ia mengisyaratkan kepadaku dan Fazriana untuk membalikkan posisi duduk kami ke belakang. Begitu pun Rama yang duduk di samping gadis itu juga ikut menoleh. Mau tak mau kami menurut. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan.
"Gue punya ide supaya kita bisa tahu siapa si Tuan Anyelir yang asli?" ucapnya.
"Apa tuh?" sahutku.
"Sini deh, gue bisikin!"
Kepala kami berempat maju, saling berdekatan satu sama lain. Guna informasi yang ingin Syifa sampaikan dapat terdengar oleh kami semua. Syifa mulai membisikan idenya.
"Gimana?" usai gadis berambut kuncir kuda itu membisikannya pada kami.
Aku mengangguk setuju. Di susul Fazriana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyelir Twenty-six
Teen FictionHaira -si gadis insecure- tiba-tiba menemukan buket bunga anyelir di lokernya dari sosok misterius. Setelah mendapat buket itu, segala hal dalam hidup Haira mulai berubah. Kira-kira siapa ya sosok misterius itu? Apakah Haira akan dengan cepat menge...