Karena Aku Percaya

5 1 0
                                    

Sekolah kembali berjalan seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah kembali berjalan seperti biasa. Seluruh siswa-siswi mulai menjalankan kegiatan belajar dengan efektif. Namun sayang, pagi ini harus diawali dengan kegaduhan akibat rumor yang tidak mengenakkan. Bak racun yang dalam hitungan detik bisa menyebar ke seluruh tubuh, rumor tentang Yuta pun menyebar ke seluruh penjuru sekolah hanya dalam semalam.

Dari mulai gerbang sekolah sampai ke kelas, aku mendengar orang-orang saling membicarakan Yuta. Ada yang mengata-ngatainya dengan kata-kata kasar, menjelek-jelekkannya, dan yang paling parah menyuruhnya untuk mundur dari OSIS dan dikeluarkan dari Kencana karena dia dianggap telah mencemarkan nama baik SMA Kencana. Namun, tidak sedikit juga yang membela Yuta.

Saat aku melewati kelas IPA 1, Yuta tengah menghapus papan tulis yang dipenuhi dengan tulisan-tulisan kebencian terhadapnya. Namun, bukan hanya itu, meja Yuta pun dipenuhi sampah-sampah berserakan. Andi ikuta membantu membersihkan sampah-sampah itu. Aku merasa sedih melihat keadaan Yuta saat ini. Laki-laki yang periang itu kini berubah jadi pemurung. Aku tahu sekali bagaimana rasanya di posisi Yuta.

Hari ini Tan juga tidak masuk sekolah, katanya dia masih sakit. Mungkin gara-gara insiden yang menimpa Yuta kemarin.

"Yuta kasian, ya?" ucap Syifa membuka percakapan seraya duduk di bangkunya. Aku mengambil kudapan dari Tuan Anyelir di dalam loker, lalu menutup pintunya. Kemudian berjalan menuju kursiku. Ku balikkan posisi dudukku hingga menghadap ke belakang.

"Iya," sahut Rama sambil mengangguk.

"Menurut kalian rumor itu bener atau nggak?" tanya Syifa.

"Benar atau tidaknya rumor itu, menurutku orang-orang sudah bersikap keterlaluan terhadap Yuta. Mereka tidak perlu merundungnya seperti itu." Fazriana melipat tangannya di depan dada.

"Tumben lo belain Yuta? Bukannya dulu lo juga percaya sama rumor tentang dia?" sindir Syifa.

Fazriana menegakkan tubuhnya. "Ya, kuakui dulu aku memang tidak menyukainya. Tapi aku sadar bahwa percaya dengan rumor itu adalah kesalahan yang besar. Setelah aku mengenal bagaimana personalnya, ternyata dia tidak seperti yang dirumorkan. Yuta memang beberapa kali terlibat perkelahian tapi dia tidak seburuk yang dirumorkan. Kasus yang paling terkenal yaitu pada saat dia berkelahi dengan anak sekolah sebelah. Kalian juga pasti pernah dengar berita itu kan?"

Mendengar pertanyaan itu kami semua mengangguk. Berita itu jadi trending topik di Kencana semester lalu. Tapi aku tidak tahu apa motif dibalik perkelahian mereka karena aku tidak terlalu mengikuti kasusnya dan aku belum mengenal Yuta.

"Setelah kuselidiki, ternyata alasan di balik perkelahian itu adalah karena ada salah satu siswa Kencana yang suka dipalak sama siswa-siswa dari SMK Tasan. Yuta melihat langsung kejadian pemalakan tersebut. Awalnya dia hanya menegur anak-anak Tasan, tapi mereka malah tidak mengindahkannya dan memukul anak yang mereka palak. Yuta gak bisa diem aja ketika melihat ada orang yang mendapat perundungan, dia pun langsung menyerang anak-anak Tasan sampai mereka babak belur. Dan yang menang adalah Yuta," jelas Fazriana. Kami semua sama-sama terkejut dengan fakta tersebut. Yuta bak super heronya Kencana.

Anyelir Twenty-sixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang