Beruntung

10 2 0
                                    

Sudah hampir setengah jam aku mengecek dan membandingkan tulisan tangan Yuta dengan tulisan si Tuan Anyelir, tapi mau berapa kali pun aku memeriksanya hasilnya tetap sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir setengah jam aku mengecek dan membandingkan tulisan tangan Yuta dengan tulisan si Tuan Anyelir, tapi mau berapa kali pun aku memeriksanya hasilnya tetap sama. Tulisan mereka berbeda.

Ini membuktikan bahwa Yuta bukan si tuan anyelir. Lalu jika bukan Yuta, apakah Andi si tuan anyelir itu?

Aku menutup buku Yuta dan merapikan kertas-kertas kecil pemberian si tuan anyelir. Menyimpannya kembali di kotak kecil berwarna navy.

Malam sudah semakin larut, jam pun sudah menunjukan pukul sebelas. Tapi, anehnya aku belum merasa ngantuk. Tidak ada tugas yang harus aku selesaikan, juga aku sudah mempelajari materi untuk besok.

Hem, berbaring di kasur mungkin akan membuatku tertidur. Aku pun beranjak dari kursi menuju tempat tidurku yang super lucu dengan karakter Spongebob. Jangan salah, meskipun sudah besar aku masih suka nonton kartun. Karena itu lebih asyik daripada nonton krisis global dan krisis moral yang bikin ruwet.

Aku berusaha memejamkan mata. Alih-alih melihat kegelapan, wajah Yuta justru terpampang dalam bayangan. Akhir-akhir ini aku memang suka kepikiran manusia freak itu. Aneh sekali. Aku teringat ketika dia pertama kali mengajakku berkenalan, menungguku di UKS, lalu ... dia tersenyum sangat manis dengan lesung pipi yg menghiasi.

Ah, aku sangat suka senyum itu. Sampai tidak sadar aku tersenyum sendiri.

Deg deg ... deg deg

Tunggu. Kenapa detak jantungku berdegup kencang ketika memikirkan Yuta? Apa jangan-jangan ...

Aku beranjak dari posisi rebahan, lalu duduk tegak. Tanganku menempel di dada. Merasakan begitu cepatnya detak jantungku saat ini.

"Jangan-jangan, aku terkena penyakit aritmia."

🌺🌺🌺

Pagi yang sangat cerah dengan langit tanpa awan dan sangat mendukung untuk berolahraga. Kebetulan sekali, hari ini, jam pertama di kelasku adalah mapel Penjas.

Aku menyimpan tote bag berisi seragam putih abu ke dalam lokerku. Seperti biasa, aku menemukan pemberian kecil dari si tuan Anyelir. Hari ini, dia memberiku susu taro. Juga dengan selembar note yang bertuliskan 'Hai, guten morgen, Aira! Hari ini kamu olahraga pagi 'kan? jangan lupa minum susunya, ya! Semangat beraktivitas dan semangat bertemu Miss Angry Bird. ^^'

Huft! Sudah hampir dua bulan semenjak kedatangan tuan anyelir di hidupku, aku masih belum bisa mengetahui siapa sebenarnya dia.

Ngomong-ngomong soal Miss Angry Bird, aku jadi teringat sesuatu.

Aku membuka resleting tas, mengobrak-abrik isinya. Namun, tak ku temukan benda yang ku cari.

Anyelir Twenty-sixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang