"Hari ini Ali kembali Mas."
"Benarkah?"
Miska menganggukkan kepalanya. Ia tatap suaminya dengan pandangan penuh cinta. "Semoga saja kali ini putra kita benar-benar kembali." Ujarnya lesu. Miska sudah sangat hafal tabiat putra semata wayangnya itu.
Muhammad Aliandra Hutama, putra satu-satunya yang ia miliki yang kini sudah berusia 30 tahun. Ali adalah putra kebanggaannya namun sayangnya sang putra justru lebih memilih hidup di London daripada menemaninya disini.
Hendra tersenyum kecil menatap istrinya. Wanita yang ia nikahi puluhan tahun lalu yang masih terlihat begitu cantik meskipun usianya sudah memasuki kepala lima. Hendra sangat menyayangi istrinya, Miska yang terpaksa harus kehilangan rahimnya setelah berjuang mati-matian ketika melahirkan putra mereka. Hingga akhirnya sebuah kejadian mengerikan terjadi bahkan sampai detik ini Hendra tidak ingin mengingat kejadian mengerikan itu.
Hendra tidak lagi menuntut apapun dari istrinya yang ia lakukan hanyalah mengupayakan berbagai cara untuk membahagiakan wanita pujaannya ini.
"Nanti kalau dia sudah nggak betah hidup sendirian pasti juga dia akan kembali Sayang." Ujar Hendra mengecup lembut kening istrinya.
Miska hanya bisa menghela nafas panjang, putranya ini sangat menyukai kebebasan bahkan sejak kecil Ali sudah terlihat sangat mandiri disaat anak-anak yang lain berupaya mencari perhatian pada orang tuanya, Ali justru menghindari semua itu.
Jadi tak heran saat dewasa pria itu semakin jauh dari kedua orang tuanya. Bukan berati Ali tidak menyayangi orang tuanya hanya saja ia sangat menyukai kebebasan.
Miska menatap suaminya dengan tatapan sendu. "Apa mungkin Ali seperti ini karena kita bukan---"
"Sstt.. Sayang kita sudah sering membahas masalah ini bukan?" Miska menganggukkan kepalanya membenarkan apa yang suaminya katakan. "Jadi, tolong jangan kamu ungkit lagi Sayang. Semua sudah berlalu dan Ali sampai kapanpun ia akan terus menjadi putra kebanggaan kita." Lanjut Hendra yang kembali dijawab anggukan kepala oleh Miska.
"Aku hanya takut Ali seperti ini karena ia tahu kalau kita bukan---"
"Sampai kapanpun kita akan menjadi orang tuanya Ali." Potong Hendra lagi. "Sudah sekarang Mas ke kantor dulu kamu istirahat. Ingat jangan memikirkan apapun apalagi sampai menganggu kesehatan kamu."
"Iya Mas. Hati-hati Mas ya."
"Iya Sayang.."
Dan dibelahan dunia lain terlihat seorang pria yang sedang berjalan menyusuri jalanan kota. Ia sudah lama sekali tinggal disini meninggalkan kedua orang tuanya di tanah air. Ali sudah memikirkan semuanya dan hari ini ia memutuskan untuk kembali ke negaranya dan hidup bersama kedua orang tuanya.
Ali tersenyum lebar saat menatap buket bunga besar ditangannya. Hari ini ia berniat memberikan surprise untuk kekasihnya, wanita yang sudah menjalin hubungan dengannya beberapa tahun terakhir. Dhea, wanita manis yang berhasil memikat hati seorang Aliandra.
Ali mencium lembut buket ditangannya, langkahnya semakin bersemangat menuju apartemen kekasihnya. Ali memang lumayan sibuk beberapa bulan terakhir ini dikarenakan keinginannya yang ingin kembali dan menetap di negaranya mengharuskan pria itu mengurus beberapa hal sebelum ia kembali sehingga ia akui karena kesibukannya itu membuat hubungannya dengan sang kekasih sedikit merenggang.
Dan hari ini Ali berniat untuk membujuk sang kekasih dengan memberikan surprise untuk sang kekasih. Ali juga menyiapkan cincin bermata berlian hasil kerja kerasnya selama ini, benar Ali berniat melamar sang kekasih sebelum kembali ke negaranya. Dhea tidak mungkin kembali karena wanita itu harus menyelesaikan pendidikannya disini.
![](https://img.wattpad.com/cover/329212586-288-k48520.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs Aliandra
RomanceNext Story jangan lupa baca yaaa.. Ceritanya nggak kalah seru dari cerita sebelumnya.. Jangan lupa vote dan komennya yaaa..