Bab 24

1K 182 19
                                    


Setelah berpikir sejenak akhirnya Prilly memilih untuk membuka pintu apartemen Ali. Ia takut seseorang yang datang itu adalah orang penting yang ingin bertemu dengan Ali.

Setelah menarik nafas panjang akhirnya Prilly memberanikan diri untuk membuka pintu apartemen dan matanya seketika bertemu dengan mata indah milik seorang wanita paruh baya yang juga sedang menatapnya dari atas sampai bawah.

Prilly merasa risih dan sedikit takut dengan tatapan wanita itu. "Maaf Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Prilly sesopan mungkin.

Wanita paruh baya itu tak langsung menjawab. "Ini apartemen kamu?" Tanyanya yang dijawab gelengan kepala oleh Prilly.

"Saya cuma tinggal disini untuk sementara waktu Nyonya."

Wanita itu tampak menganggukkan kepalanya. "Jadi pemilik apartemen ini siapa? Suami kamu?" Tanyanya lagi.

Prilly buru-buru menggelengkan kepalanya. "Bukan Nyonya."

"Lalu?"

"Eum--" Prilly terlihat kebingungan untuk menjawab, tidak mungkin ia mengatakan jika dirinya sedang bersembunyi disini karena sebuah skandal.

Melihat wajah bingung dan cemas gadis didepannya membuat senyuman wanita itu terbit. "Apa pemilik apartemen ini bernama Ali?"

Prilly kembali mendongak menatap sang wanita lalu menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Iya Nyonya."

"Berarti informasi itu benar." Prilly mengerutkan keningnya. "Informasi apa Nyonya?"

Wanita itu menggeleng pelan. "Perkenalkan saya Miska Hutama, Ibunda dari Aliandra Hutama." Ucap Miska dengan senyuman lembutnya.

Tubuh Prilly sontak menegang. Demi Tuhan, ia benar-benar tidak menyangka jika Nyonya Hutama akan mendatangi dirinya. Apa sebentar lagi Nyonya besar ini akan mencerca dirinya?

Ya Tuhan, apa yang harus dia lakukan?

Miska terkekeh geli saat melihat wajah pucat gadis didepannya. "Saya hanya ingin berkenalan saja. Apakah saya boleh masuk?" Prilly segera sadar lalu menyingkir didepan pintu. "Silahkan Nyonya."

Miska memasuki apartemen putranya dengan melihat-lihat ke sekeliling. "Pandai juga anak itu memilih tempat." Ujarnya sarat akan kebanggaan. Miska tidak tahu jika putra memiliki sebuah apartemen di gedung ini, jika bukan karena informasi dari orang kepercayaannya mungkin sampai mati ia tidak akan tahu putranya memiliki apartemen disini.

"Si--lahkan duduk Nyonya." Miska menoleh menatap gadis manis yang berjalan kaku di belakangnya. "Nama kamu siapa?" Tanya Miska.

"Saya Prilly Nyonya." Jawab Prilly dengan kepala tertunduk.

"Nama yang cantik saya suka." Sahut Miska yang sontak membuat kepala Prilly terdongak.

Prilly tanpa sadar ikut tersenyum dan Miska sontak berseru heboh mengatakan jika senyuman Prilly sangat manis hingga membuat wajah Prilly bersemu kemerahan. Prilly malu.

"Duduk disini dulu saya mau tanya-tanya sama kamu." Miska menepuk sofa disebelahnya. Dengan langkah kaku Prilly berjalan menuju Miska alih-alih duduk disebelah Miska gadis itu justru menekuk lututnya berniat untuk duduk dilantai didekat kaki Miska yang sontak membuat Miska berseru. "Ngapain duduk disitu? Disini duduknya disebelah saya." Miska kembali menepuk sofa disebelahnya.

Dengan berat hati Prilly menempati sofa itu. Jujur saja, ia tidak tahu kenapa ia bisa berada diposisi ini seumur hidup tidak pernah sekalipun ia bermimpi duduk berdampingan dengan seorang konglomerat sekelas Ibunda Ali.

"Kamu sudah lama kenal sama Ali?" Prilly menggeleng pelan. "Kami kenal karena kebetulan--"

"Sudah nggak perlu kamu cerita saya sudah baca banyak artikel juga berita tentang kalian." Potong Miska yang dijawab anggukan kepala oleh Prilly.

Mrs AliandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang